Para petugas penegak hukum tiba dekat lokasi penembakan massal di sebuah pusat perbelanjaan di Kota El Paso, Texas, 3 Agustus 2019. (Foto: AP)

Sedikitnya 15 orang tewas dan seorang tersangka ditahan setelah penembakan massal, Sabtu (3/8), di komplek perbelanjaan di kota perbatasan El Paso, Texas, kata polisi.

Para pejabat penegak hukum mengidentifikasi tersangkanya sebagai Patrick Crusius, yang berusia 21 tahun dari Allen, pinggiran Dallas, menurut Associated Press. Dallas berjarak sekitar 1.000 kilometer sebelah timur El Paso.

Para pejabat rumah sakit mengatakan kepada AP lebih dari 20 orang dirawat karena luka-luka.

Polisi mulai menerima laporan adanya penembakan sekitar pukul 11.00 pagi waktu setempat di Walmart dan komplek Cielo Vista Mall di dekatnya.

Sersan Robert Gomez, juru bicara Departemen Kepolisian El Paso, mengatakan sebagian besar korban berjatuhan di Walmart, di mana ada lebih dari 1.000 pengunjung dan 100 karyawan.

Seorang juru bicara Gedung Putih mengatakan Presiden Donald Trump, yang menghabiskan akhir pekan di klub golfnya di New Jersey telah diberitahu mengenai penembakan itu dan telah berkomunikasi dengan Gubernur Texas Greg Abbott.

Lewat Twitter, Trump mencuit, “Bekerja dengan pihak berwenang negara bagian dan lokal, dan penegak hukum. (Saya telah) berkomunikasi dengan Gubernur untuk menyatakan dukungan penuh dari pemerintah federal. Tuhan bersama kalian!”

Donald J. Trump

@realDonaldTrump

Terrible shootings in ElPaso, Texas. Reports are very bad, many killed. Working with State and Local authorities, and Law Enforcement. Spoke to Governor to pledge total support of Federal Government. God be with you all!

Abbott merilis pernyataan, mengatakan, “Hari ini, masyarakat El Paso dikejutkan dengan aksi kekerasan kejam dan tak masuk akal. Kami berduka atas jatuhnya korban dalam penembakan yang mengerikan ini dan ikut merasa sedih dan kehilangan.”

El Paso, kota berpenduduk sekitar 680.000 orang di Texas barat, berbagi perbatasan dengan Juarez, Meksiko. [vm/ft] (VOA)