Peduli Lingkungan, TP PKK Provinsi Bali Serius Belajar Pengolahan Sampah
Denpasar (Metrobali.com)-
Sebagai wujud nyata dari kepedulian terhadap lingkungan Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Provinsi Bali bersama sejumlah perwakilan PKK Kabupaten/Kota melakukan kunjungan ke perusahaan daur ulang sampah yaitu PT langgeng Jaya yang terletak di Jl. Cargo-Denpasar, Kamis (10/12).
Dalam kunjungan yang diterima langsung oleh Direktur Langgeng Jaya Group sekaligus ketua umum Asosiasi Daur Ulang Plastik Indonesia, Christine Halim, dijelaskan usaha pemilahan sampah yang dipimpinnya telah berjalan selama 10 tahun dimana Bali merupakan lokasi pertama untuk merintis usahanya , hingga akhirnya sekarang sudah memiliki sejumlah cabang di wilayah lain. Dalam setahun usaha pemilahan sampah ini mampu menghasilkan botol plastik sebanyak 100 ton. “Untuk 1 botol plastik itu beratnya 30 gram,” jelasnya. Sampah plastik yang dipilah berasal dari sejumlah pemulung di seluruh Bali. Namun untuk sekarang, pemulung dan pengepul sedikit mengurangi jumlah kiriman pasokannya dikarenakan harga daur ulang sedikit menurun akibat harga minyak bumi yang menurun juga. Ia berharap pemerintah dapat memberikan perhatian melalui pemberian stimulus untuk pelaku-pelaku daur ulang untuk dapat mengurangi sampah plastik. Ia juga menyampaikan selama menjalankan usahanya di Bali mengalami kendala terutama di sewa lahan yang cukup mahal karena bahan baku daur ulang memakan tempat yang cukup besar.
Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Bali, Ny. Ayu Pastika,yang memimpin langsung peninjauan tersebut sangat antusias dan optimis bahwa upaya ini dapat diterapkan oleh para kader PKK, dimulai pada bagian paling terkecil yaitu dasa wisma. Dasa Wiswa menurunya dipandang sangat strategis dalam menerapkan program pemilahan sampah mengingat lingkungan keluarga merupakan penghasil berbagai macam sampah. Sampah yang dihasilkan di lingkungan keluarga sampah harus dipilah terlebih dahulu menjadi sampah organik, sampah plastik, dan sampah metal. Dijelaskan Ayu Pastika, sampah organik dapat diolah langsung menjadi pupuk kompos sedangkan sampah lainnya dapat dikumpulkan dan dikelola oleh Dasa Wisma yang ada di banjar-banjar dan selanjutnya dapat diserahkan ke pengepul sampah. Ayu Pastika juga menekankan agar sebelum melakukan pengiriman ke pengepul sampah, sebaik terlebih dahulu melakukan pemisahan sampah sesuai dengan golongan dan jenis sampah karena setiap sampah akan memiliki nilai ekonomis yang berbeda. “Sebaiknya di Dasa Wisma dipilah dulu sesuai dengan jenis sampah,” jelasnya. Dengan pengelolaan sampah secara benar, ia yakin upaya ini akan mendukung pelaksanaan program Bali Mandara mewujudkan Bali sebagai Provinsi hijau (Green Province) yang salah satu gerakannya adalah Bali Clean and Green. Ia menegaskan sebagai organisasi kewanitaan yang bertujuan memberdayakan keluarga, TP PKK harus mengambil peran dalam kepedulian lingkungan. “Kami berharap seluruh anggota PKK untuk memberi perhatian penuh dan peduli terhadap lingkungan, ini merupakan aksi nyata dalam melestarikan lingkungan dan merupakan bagian dari yadnya. Kita berkewajiban mewariskan lingkungan yang bersih dan lestari bagi anak dan cucu kita mendatang,. Terkait pengolahan sampah, Saya yakin jika sampah dipilah dengan tepat dapat memberikan manfaat dan nilai ekonomis bagi kita,” pungkasnya. Pada kesempatan itu juga dilakukan demonstrasi cara pemilahan sampah dan proses daur ulangnya.
Sementara itu Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Provinsi Bali, Drs. Gede Surjana, M.Si yang turut hadir pada kesempatan itu menjelaskan bahwa di pulau Bali saat ini menghasilkan sampah kurang lebih 10 ribu m3 setiap hari dimana jumlah sampah plastik adalah 11% dari jumlah seluruhnya. Jika tidak ada langkah upaya untuk melakukan perubahan atau pengelolaan sampah maka akan menimbulkan masalah baru di Pulau Bali. Menurutnya pemilahan sampah plastik menjadi daur ulang adalah langkah yang tepat karena sampah plastik sulit untuk dilaksanakan penguraian secara langsung dan jika dibakar akan menciptakan polusi udara yang dapat mengganggu kesehatan. Dengan kesadaran dari semua pihak dan keserisan TP PKK dalam melaksanakna program yang perduli lingkungan, ia yakin Bali akan bisa mengurangi sampah plastik hingga 50% dan target bali bebas sampah plastik dapat terwujud. Ia juga menyarankan agar masyarakat mulai beralih menggunakan tas belanja yang dapat digunakan secara berulang-ulang daripada mengunakan plastik.AD-MB
1 Komentar
what a great info!