Bangli (Metrobali.com)-

 Dampak dari lambanya pengangan pasar kidul pasca musibah kebakaran  yang terjadi sembilan bulan baru dan juga diperparah lagi  ketidakpastian  tempat bagi para pedagang , membuat  para pedagang hilang  kesabaran.  Buktinya , Senin (17/6)   para pedagang kain mengepung kantor dewan.Kedatangan 35 orang  pedagang  kain ke gedung dewan  langsung diterima oleh para wakil rakyat

 Mereka diterima Ketua DPRD Bangli, IB Mudarma, Wakil Ketua DPRD, I Nyoman Basma, Nengah Hartana, Gelgel Wisnawa, Nyoman Adnyana, Made Natis dan para anggota DPRD Bangli lainnya. Turut serta hadir Desperindag Bangli, Dra Ni Wayan Manik dan perwakilan Dispenda. Para pedagang kain itu mengadukan bahwa mereka akan dipindahkan karena akan ada perbaikan pasar. Mereka pada dasarnya mengaku siap dipindahkan, hanya saja pemerintah diminta menyiapkan kios lantaran mereka tak mampu lagi membuatnya.

 Salah seorang perwakilan pedagang kain, Ida Bagus Agung Manuaba mengatakan, sampai sekarang masalah penempatan pedagang masih menjadi masalah diantara para pedagang.

 Pihaknya menuding pemerintah tidak transparan dalam pengundian tempat berjualan beberapa bulan lalu. Saat ini pedagang kain berjualan di selatan Pasar Kidul. Tetapi karena akan diperbaiki, mereka rencananya dipindahkan ke Jl Lettu Anom. Pada dasarnya, mereka mengaku tidak keberatan dipindahkan, hanya saja pemerintah diminta untuk menyiapkan los tempat berjualan. “Kalau kami diminta untuk membuat los sudah tidak mampu. Karena saat kebakaran barang kami semua hangus dan ketika membuat tempat berjualan sekarang kami juga meminjam. Sehingga sekarang kalau kami dipindahkan agar dibuatkan tempat,” ujarnya.

Sementara itu pedagang kain lainnya, Wayan Sudana juga mengaku sama. Mereka menginginkan pemerintah menyiapkan tempat jika terjadi penggusuran. Menyikapi permintaan tersebut, pihak Dispenda Bangli mengatakan bahwa di dalam Terminal Loka Crana masih ada tempat untuk berjualan.” Jika pedagang kain mau, mereka bisa pindah kesana sehingga pemerintah lebih sedikit memikirkan tempat untuk pedagang kain lainnya” kata Manik . Sementara itu Wakil Ketua DPRD Bangli, Nyoman Basma meminta dinas terkait membuat kajian termasuk mendata jumlah pedagang yang menjadi korban musibah itu. Anggota lainnya, Nyoman Adnyana mengatakan senada. Dia meminta dinas terkait mendata pedagang. Sedangkan dari Disperindag mengatakan, saat ini masih ada dana dari APBD yang kemungkinan bisa diarahkan untuk merelokasi pedagang kain ini. WAN-MB