jajan banten

 

Singaraja (Metrobali.com)-

Para pedagang jajan Bali di pasar Anyar, Kota Singaraja, Kabupaten Buleleng, Bali banyak menerima pesanan menjelang Hari Raya Galungan yang diperingati 15 Juli mendatang.

“Jajan Bali, salah satu pelengkap sarana ‘bebantenan’ (sesajen) banyak dibeli warga umat Hindu karena mereka tidak punya waktu lebih untuk membuatnya sendiri di rumah,” kata Luh Karmini, salah seorang pedagang jajan Bali di pasar setempat, Senin (6/7).

Ia menjelaskan, selain karena tidak memiliki waktu membuat sendiri, beberapa warga tidak memiliki kemampuan membuat beberapa jenis jajan Bali yang tergolong rumit.

Beberapa jenis jajan Bali yang tergolong rumit dalam proses pembuatannya seperti jajan Banten, jajan Gina, jajan dodol dan beberapa jenis yang lain.

“Sekarang masyarakat lebih senang dengan gaya hidup praktis, kebanyakan membeli berbagai jenis kebutuhan menjelangg hari raya Galungan, termasuk jenis jajan sebagai pelengkap banten,” kata dia.

Karmini menambahkan, pihaknya menjual jajan Bali berbagai jenis mulai dari harga Rp2.000 sampai Rp15.000 tergantung dari jenis dan bahan yang digunakan untuk membuatnya.

“Harga jajan yang paling murah seperti jajan “uli” dan jajan jaja “moce”, harganya murah meriah, jenis ini paling banyak dipesan menjelang Galungan ini,” kata dia.

Luh Astuti, salah seorang pedagang lain di pasar setempat mengatakan, kenaikan jumlah pesanan sudah dirasakan sejak seminggu lalu.

“Pesanan banyak karena menjelang hari rayanya pun warga daerah sekitar Kota Singaraja banyak disibukan dengan beberapa rahinan (hari agama) seperti Sugihan, Purnama, dan lainnya,” kata dia.

Akibat melonjaknya pesanan, pihaknya menambah jumlah persediaan dari pengepul yang berasal dari desa Pengelatan, Buleleng. “Saya ambil barang di Desa Pengelatan, persediaan ditambah untuk mengantisipasi lonjakan jumlah pembeli pada hari-hari kedepan,” kata dia. AN-MB