Dewan Tepati Janjinya Sidak Pasar Galiran
Klungkung ( Metrobali.com )-

Menindak lanjuti aspirasi pedagang bermobil yang datang ke gedung Dewan pada senin ( 3/3 ) DPRD Klungkung benar benar menapati janjinya. Selasa ( 4/3 ) sekira pukul 10.00 wita anggota Dewan turun meninjau pasar Galiran menemui pedagang bermobil. Adapun anggota Dewan Klungkung yang turun adalah  unsur pimpinan, Komisi A dan Komisi B. Wakil rakyat ini langsung menuju Blok D untuk menampung keluh kesah para pedagang.

Diantaranya adalah Nengah Rinkeg 50 asal Pikat, Dawan mengatakan kalau masalah pasar fasilitas memang tidak ada masalah hanya saja dia minta agar ditanam pohon perindang agar sejuk. ” Maaslah fasilitas pasar tidak ada masalah hanya saja saya mengusulkan untuk ditanam pohon perindang agar sejuk, ” ujarnya.

Adapula pedagang makanan yang mengaku bernama Nengah Rateg mengeluhkan soal retribusi tetap dikenakan sekalipun mereka tidak jualan atau libur.

Menanggapi hal ini wakil Ketua DPRD Klungkung Putu Tika Winawan memberikan saran. Boleh saja mereka tidak bayar, hanya saja kalau tidak masuk pedagang harus bersurat kepada petugas pasar.  “ Yang penting ada komunikasi,” ujarnya.

Selaian itu sistem utilitas atau saluran pembuangan juga dikeluhkan karena tidak ada. Dari blok D wakil rakyat menuju depan Terminal Galiran. Karena di sini masih ada pedagang bermobil yang berjualan sampai tanggal 23 Maret. Pedagang inilah yang sebelumnya demo ke DPRD Klungkung.

Di sini wakil rakyat mendapat keluhan dari salah satu pedagang Jro Nyoman Padma. Mereka mengeluhkan jadwal berjualan pedagang bermobil terutama dagang busung dan buah agar dilakukan pada sore hari. “Siapa yang mau belanja sore,” ujar Jro Padma. Dimana mulai 23 Maret ini semua pedagang harus masuk ke pasar. Sementara untuk jualan di depan Terminal tidak diperbolehkan lagi. Hanya saja pedagang ini harus mau berjualan pada sore hari mulai jam 15.00 wita sampai pukul 05.00 wita dini hari.

Menanggapi hal ini Ketua DPRD Klungkung AA Gde Anom berjanji akan memperjuangkan dan mencarikan solusi. Untuk itu Dewan secepatnya akan memanggil UPT Pasar dan Diperindag untuk rapat kerja di DPRD membahas sekaligus mencari solusi soal ini. Dewan juga berjanji akan mendesak eksekutif jika belum ada solusi dead line mereka berjualan di depan Terminal Galiran agar diperpanjang.

Hadir juga dalam sidak ke pasar galiran adalah Sang Nyoman Putra Yasa, Wayan Buda Parwata, Komang Gde Ludra dan AA Gde Agung serta Ketut Kuasa dan beberapa anggota yang lain terkecuali anggota komis C yang tidak ikut karena ada tugas lain..

Sementara itu di depan Terminal Galiran Dewan yang sedang berdialog dangan pedagang, muncul Kepala Dinas Perdagangan, Koprasi dan UKM Klungkung Nyoman Darma Suyasa dan Kepala UPT Pasar Galiran Komang Widiasa Putra.

Widiasa Putra mengatakan kalau jadwal pedagang grosiran tersebut diberikan karena ada keluhan dari pedagang di dalam Pasar. Sebab kalau mereka jualan grosiran dan bisa bebas tanpa jadwal para pedagang yang ada di dalam Pasar Galiran mengeluh.

“ Mereka itu juga para pedagang kecil merasa keberatan karena tidak dapat jualan,” ujarnya. Sementara kalau mereka mau berjualan bebas boleh berjualan grosiran saja hanya saja tidak boleh mengecer. Kalau mau ikut melakukan eceran harus jualan sesuai jadwal. Sementara Dharma Suyasa sendiri membenarkan apa yang dikatakan Kepala UPT Pasar Galiran Komang Widiasa Putra. SUS-MB