Belo Horizonte (Metrobali.com)-

Sundulan Paulinho membawa Brazil menang 2-1 atas Uruguay pada Rabu (Kamis WIB) pada pertandingan semifinal Piala Konfederasi yang berlangsung sengit di Belo Horizonte untuk menyiapkan final melawan juara dunia Spanyol atau Italia.

Fred mencetak gol dari jarak dekat dua menit sebelum turun minum untuk menghapus rasa gugup tim juara dunia lima kali dan juara bertahan Piala Konfederasi, setelah Diego Forlan sebelumnya gagal mengeksekusi penalti untuk Uruguay.

Namun Edinson Cavani menyamakan kedudukan saat babak kedua baru bergulir tiga menit, dan setelah itu para bintang-bintang Samba seperti menghadapi batu karang sebelum Paulinho melompat tinggi untuk melepaskan sundulan jarak dekat yang melewati kiper Fernando Muslera di gawnag Uruguay untuk memastikan tuan rumah mendapatkan kemenangan yang layak diperoleh.

Pertandingan-pertandingan antara dua negara bertetangga di Amerika Selatan ini sejak dulu selalu berlangsung panas – setidaknya sejak Uruguay mengejutkan Brazil pada final Piala Dunia 1950 di Rio de Janeiro untuk menggagalkan tuan rumah meraih trofi dunia pertamanya.

Namun yang menjadi bumbu pada pertandingan kedua negara ini menjelang Piala Dunia tahun depan adalah komentar-komentar pra pertandingan yang dilontarkan kapten Uruguay Diego Lugano yang menyebut bintang Brazil Neymar suka melakukan “diving.” Pihak Konfederasi Sepak Bola Brazil (CBF) segera bereaksi dengan membantah klaim tersebut, namun sudah jelas bahwa komentar-komentar itu hanya menambah sengit pertandingan, yang diwarnai sangat banyak tekel dan duel fisik pada hampir setiap teritori.

Brazil mengawali pertandingan dengan lamban, dan Lugano membuat Uruguay mendapat hadiah penalti pada menit ke-16.

Pemain bertahan veteran ini bergumul dengan bek tengah Chelsea David Luiz dan terjatuh – namun wasit asal Chile Enrique Osses dengan cepat menunjuk titi putih karena Luiz dianggap menarik kaus lawannya.

Pencetak gol terbanyak Uruguay Forlan menjadi eksekutor namun sepakan mendatarnya dapat digagalkan Julio Cesar, kiper Brazil ini bergerak ke arah kiri untuk menghentikan laju bola dan memicu sorak sorai dari 60.000 penonton yang memadati Estadio Mineirao.

Sekitar dua kali lipat dari jumlah itu berada di jalan-jalan, yang dikawal barisan polisi saat mereka bergabung dengan aksi unjuk rasa lain yang mengeluhkan layanan-layanan publik dan korupsi pemerintah, serta banyaknya uang yang dihabiskan untuk ajang-ajang olahraga utama.

Polisi mengatakan sebelumnya bahwa mereka diperkirakan akan membuat masalah namun Brazil, yang ditangani pelatih Luiz Felipe Scolari membuat warga negara itu bangga, setelah mereka akhirnya mampu membuang rasa gugup dan meraih keunggulan dua menit sebelum turun minum melalui peluang pertama mereka dari sepakan spekulasi Oscar.

Oscar mengejar umpan panjang di sisi kiri dan melepaskan umpan pendek melintasi gawang untuk diteruskan Fred dengan penyelesaian tendangan gunting dari tepi kotak penalti, yang memicu kegembiraan para penonton.

Setelah itu, Neymar terlihat mengalami masalah pada punggungnya – di mana pemain baru Barcelona berusia 21 tahun itu merupakan pemain yang sedang dijaga saat Cavani mendapat kartu kuning karena menarik punggungnya.

Kini Brazil masih jauh dari permainan mengalir yang mendatangkan tiga kemenangan dan sembilan gol di fase grup dan tiga menit setelah turun minum Uruguay menyamakan kedudukan melalui Cavani, ketika tembakan kaki kiri penyerang Napoli itu gagal dihentikan Cesar.

Gol itu tercipta akibat barisan pertahanan tuan rumah gagal mengamankan daerah mereka ketika Luiz, Thiago Silva, dan Luiz Gustavo kehilangan konsentrasi dan membuat Cavani menggebrak dan melepaskan sepakan mendatar untuk mengejutkan publik tuan rumah.

Forlan kemudian memiliki peluang untuk menebus kegagalannya mengeksekusi penalti, namun tembakannya mengarah lurus ke Cesar.

Scolari bereaksi terhadap keadaan-keadaan yang mengancam timnya dengan menarik keluar Hulk, dan menggantikannya dengan pemain favorit publik setempat Bernard.

Scolari juga menarik keluar Oscar dan memasukkan Hernanes sebagai upayanya menyuntikkan darah segar.

Kini Uruguay berpeluang mencetak gol melalui sundulan Suarez yang meneruskan umpan silang Forlan pada menit ke-73, sebelum Cavani mengecoh Hernanes dan melepaskan sepakan melebar ketika tiga penyerang Uruguay nyaris mempermalukan empat bek tuan rumah.

Namun dengan empat menit tersisa, Neymar melepaskan tendangan penjuru dari sisi kiri dan Paulinho melompat mengungguli Martin Caceres dan mengunci tempat Brazil di pertandingan final. (Antara/AFP)