Denpasar (Metrobali.com)-

Patung Buddha tertinggi di Indonesia yang berlokasi di areal Vihara Empu Astapaka, Gilimanuk, Kabupaten Jembrana, Bali, akan diresmikan pada 6 Juni 2013.

“Patung Buddha setinggi 25 meter dan areal Vihara Empu Astapaka akan diresmikan pada Kamis (6/6), sekaligus perayaan Waisak Santhuti Citta 2557,” kata Ketua Yayasan Empu Astapaka Pmy Sudiarta Indrajaya di Denpasar, Rabu (29/5).

Ia mengatakan peresmian Kompleks Vihara Empu Astapaka tersebut akan dilakukan Bupati Jembrana Putu Artha dan disaksikan Dirjen Bimas Buddha Kementerian Agama.

“Peresmian akan dilakukan Bupati Jembrana Putu Artha. Sedangkan Dirjen Bimas Buddha hanya menyaksikan, karena saat peletakan batu pertama bersama Gubernur Bali telah mendatangani prasasti tersebut,” kata Sudiarta Indrajaya yang dihadiri Ketua Pembangunan Vihara Pmy Sutikno Gunawan, Sekretaris Astika Sinartha dan Bendahara Pmd The Bun Hoo.

Ia mengatakan umat yang hadir pada peresmian vihara tersebut mencapai seribu orang yang datang dari seluruh Bali dan Pulau Jawa.

“Perwakilan Umat Buddha di Pulau Dewata semua akan hadir serta umat yang ada di Pulau jawa,” ucapnya.

Ia mengatakan, patung yang dibangun selama satu tahun tersebut menghabiskan biaya Rp1 miliar lebih. Dan menurut rencana patung itu diresmikan pada 6 Juni 2013.

“Patung tersebut akan menjadi ikon baru bagi Pulau Bali. Karena desain patung tersebut berciri khas Indonesia,” katanya.

Menurut Sudiarta, patung Buddha tersebut akan menjadi ikon baru bagi wisatawan yang baru tiba di Bali khususnya yang melewati Gilimanuk. Mereka akan melihat kemegahan patung tersebut begitu memasuki kawasan Pelabuhan Gilimanuk.

“Patung Budha ini akan menjadi ikon baru, yakni Bali sebagai Pulau Dharma. Jadi wisatawan yang baru masuk Bali lewat Gilimanuk akan melihat patung Buddha ini,” katanya. INT-MB