Pasukan Libya rebut markas ISIS di Sirte

Pejuang pasukan Libya beraliansi dengan pemerintah yang didukung oleh PBB bergerak dari sebuah pantai setelah mereka menembakkan meriam dengan tank T-55 buatan Soviet ke posisi ISIS di Sirte, Libya, Rabu (3/8/2016). (REUTERS/Goran Tomasevic )
Tripoli (Metrobali.com)-
Pasukan propemerintah Libya menyatakan mereka telah merebut markas ISIS di Sirte pada Rabu (10/8), saat mereka mendesak ekstremis keluar dari kota pesisir itu.

“Pusat Ouagadougou sudah berada di tangan kami,” kata pusat operasi pasukan yang setia pada Pemerintah Kesepakatan Nasional (Government of National Accord/GNA) Libya.

Juru bicara pasukan GNA Reda Issa mengatakan petempur ISIS masih ada di tiga wilayah permukiman di Sirte dan satu kompleks vila di dekat pantai.

“Pengumuman pembebasan (Sirte) baru akan disampaikan setelah seluruh kota tersebut dibebaskan,” katanya kepada kantor berita AFP.

Merebut pusat Ouagadougou menjadi tujuan utama pasukan pro-GNA yang bertempur berminggu-minggu untuk mengusir ISIS dari Sirte, yang direbut kelompok ekstremis itu Juni tahun lalu di tengah kekacauan menyusul penggulingan Moamer Kadhafi pada 2011.

Perebutan Sirte menimbulkan kekhawatiran Barat, yang khawatir ekstremis memegang posisi penting tepat di seberang Mediterania dari Eropa.

Pasukan loyalis meningkatkan perlawanan mereka untuk merebut kembali Sirte dalam beberapa hari terakhir, dan Pentagon mengumumkan pekan lalu bahwa mereka mulai melancarkan serangan udara terhadap posisi ISIS di Sirte atas permintaan GNA. ANT