BCEFDenpasar (Metrobali.com)-

 

Gubernur Bali, Made Mangku Pastika, menyambut baik rencana pelaksanaan Bali Clean Energy Forum (BCEF) yang rencananya akan dilaksanakan di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC) 11-12 Februari Mendatang. Demikian disampaikan Pastika ketika menerima audiensi dari rombongan kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral yang dipimpin oleh Sekretaris Kenderal Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral, Teguh Pamuji, di rumah jabatan gubernur, Jaya Sabha, Sabtu (15/1). Menurutnya, terpilihnya Bali sebagai tuan rumah forum yang akan membicarakan masalah energi ramah lingkungan sangat tepat, mengingat selama ini Pemprov Bali sudah meluncurkan berbagai program demi mewujudkan Bali sebagai provinsi hijau. “Goal kami ke depan adalah menjadi green province, jadi dari sekarang kita sudah mulai meminimalisir penggunaan bahan-bahan kimia,” jelas Pastika . Dijelaskan Pastika salah satu contoh program Bali Mandara demi mendukung tujuan ini adalah Simantri (Sistem Pertanian Terintegrasi) yang sudah diluncurkan sejak tahun 2009. Ditambahkan Pastika salah satu manfaat dari Simantri yaitu biogas bisa digunakan sebagai pengganti gas LPG dan juga sebagai bahan bakar untuk menghidupkan lampu dan ebrbagai alat elektronik rumah tangga. “Jadi, bahan bakar tersebut sudah bisa dikategorikan sebagai energyi baru dan terbarukan,” tambahnya.

Selain program Simantri, Bali juga terpilih  sebagai pilot project untuk energi baru dan terbarukan, yang akan dimulai dengan pengadaan mobil dinas berbahan bakar listrik. Karena dia berpendapat hal itu  sebagai salah satu upaya untuk menggunakan energyi bersih. Pastika juga mengususlkan agar panitia  melibatkan Bali  dalam forum itu. “Kami bisa mengisi pagelarannya, kami banyak punya tenaga terampil, dan kami sudah sangat pengalaman sebelumnya seperti di APEC, WTO, BDF dan lainnya,” usul Pastika.

Besar Harapan Pastika, forum ini membawa manfaat yang bisa dirasakan oleh masyarakat luas. “Hasilnya harus bisa dirasakan oleh masyarakat kami, karena obsesi kami adalah menjadi yang pertama sebagai provinsi hijau,” tandasnya.

Sementara itu, Sekjen ESDM, Teguh Pamuji, memaparkan bahwa forum ini adalah yang pertama kali digelar. Dalam forum ini akan menjadi ajang pertemuan sekitar 45 menteri energi di dunia dan melibatkan 1.000 partisipan yang berasal secktor industri dan pemuda dari 80 negara. Menurutnya forum internasional tersebut akan dibuka langsung oleh Presiden Joko Widodo. Dengan terpilihnya Bali sebagai tempat acara karena Bali adalah satu-satunya kawasan nasional tentang energy bersih. Diharapkan semangat Bali dalam mengembangkan energy bersih yang baru dan terbarukan bias ditularkan ke provinsi lainnya.

Dia juga menambahkan dalam forum tersebut akan terdiri dari 5 pilar. Pilar pertama yaitu forum tempat bertemu antar menteri untuk membahas kebijakan lanjutan tentang energy baru. Pilar ke dua yaitu sebagai wadah tempat bertemunya para ahli dunia, sehingga diharapkan bisa memberi masukan kepada pemerintah dalam mengembangkan energy bersih. Pilar ketiga yaitu bertemunya sector industry. Panitia mengupayakan sector industry yang hadir adalah 70% dari Indonesia dan 30% dari manca Negara. Maka dari itu pastika diharapkan untuk bias menginformasikan perusahaan swasta untuk bias hadir dalam forum ini. Pilar keempat adalah bertemunya masyarakat, sehingga ada pemahaman lebih dalam tentang energy bersih. Dan yang terakhir adalah tempat berkumpulnya para pemuda. Diharapkan pemuda bias memberikan masukan dan bahkan menyumbangkan inovasi mereka dalam forum ini.

Dalam kesempatan itu hadir pula Sekda prov Bali, Cok Pemayun, asisten II, Ketut Wija, kKepala Bappeda Provinsi Bali, Putu Astawa dan kepala BLH prov Bali, Gede Suarjana. AD-MB