Nusa Penida (Metrobali.com)-

Gubernur Bali Made Mangku Pastika menjanjikan pembelian satu unit kapal patroli untuk dioperasikan di Nusa Penida, Kabupaten Klungkung.
“Supaya bisa patroli laut bersama polisi, akhir tahun selambat-lambatnya sudah dapat itu (kapal patroli),” katanya saat mengunjungi masyarakat di Desa Sakti, Nusa Penida, Kamis (4/7).
Pihaknya kemudian memerintahkan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Putu Suasana untuk menganggarkan dana pembelian kapal atau “boat” dianggaran perubahan yang ditaksir harganya mencapai sekitar Rp 400 juta.

Mantan Kepala Polda Bali itu menginginkan agar kehadiran kapal patroli itu bisa menjaga keamanan laut Nusa Penida dari tangan-tangan jahil.

Selain itu Gubernur Bali juga menginginkan agar aparat Desa Sakti bersama masyarakat untuk segera membuat “awig-awig” (aturan hukum adat) dalam melindungi kelautan sehingga memiliki aturan adat yang jelas dalam menindak apabila ada pelanggaran laut.

“Desa Pakraman segera membuat awig-awig karena itu lebih ampuh dari undang-undang. Saya mohon kalau mungkin buat pertemyan untuk tegakkan aturan di laut agar dilindungi,” ujar Pastika.

Kepala Desa Sakti Agus Made Alep saat bertatap muka dengan Pastike mengatakan bahwa masih banyak nelayan dari luar Bali yang mencari ikan dengan menggunakan bahan peledak yang merusak ekosistem laut.

“Saya lihat banyak nelayan dari luar yang mencari ikan dengan mengebom, saya mohon agar hal ini diperhatikan,” ujarnya.

Dengan adanya kapal patroli yang diberikan kepada pihak desa, maka diharapkan masyarakat bisa melakukan pengawasan bersama pihak kepolisian untuk menangkal nelayan yang mencari ikan dengan bom.

Padahal kawasan bahari Nusa Penida menyimpan kekayaan terumbu karang yang menarik minat penyelam baik dalam maupun luar negeri.

Selain digunakan untuk kegiatan patroli, ke depan, lanjut Agus, kapal tersebut juga akan digunakan untuk operasional pemungutan retribusi kapal-kapal yang masuk ke perairan Nusa Penida.

“Kami hanya memiliki jukung (perahu tradisional) yang sudah reot, kami mohon ada kapal sehingga bisa digunakan untuk operasional pemungutan retribusi kapal wisata,” ujarnya.

Kawasan perairan Nusa Penida saat ini semakin banyak dikunjungi wisatawan baik domestik maupun mancanegara yang ingin melakukan aktivitas wisata bahari, mengingat kawasan ini memiliki banyak titik penyelaman dengan pemandangan bawah laut yang diakui dunia.

Baru-baru ini komunitas penyelam yang terdiri dari awak media dan aktivis konservasi laut, menemukan tiga lokasi strategis penyelaman yang memiliki keindahan bawah laut di Nusa Penida yang diyakini belum pernah dipublikasikan. INT-MB