Denpasar (Metrobali.com)-

Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengingatkan Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) setempat supaya rutin mengontrol bantuan media pembelajarandi sekolah-sekolah agar tidak mubazir.

“Saya ke sini ingin tahu, apakah alat peraga ada alat lainnya yang bisa membantu siswa belajar lebih bagus, efektif, dan efisien,” katanya saat menggelar inspeksi mendadak di SMP dan SD Saraswati 1 Denpasar, Selasa (7/1).

Menurut dia, dari sampel dua sekolah tersebut ternyata bantuan media pembelajaran yang diberikan Pemprov Bali ada yang kondisinya baik, namun ada juga yang masih bermasalah.

Pemprov Bali sejak 2009 sudah menganggarkan peralatan media pembelajaran berbasiskan teknologi informasi untuk mata pelajaran IPS, IPA, PPKN, dan Bahasa Indonesia.

Dalam sidak itu, Pastika mendapati di SD Saraswati 1 Denpasar ternyata perangkat lunak (software) media pembelajaran untuk IPA dan Matematika sudah kedaluwarsa dan perlu diperpanjang.

“Padahal 23 Januari 2013 sudah dikirimkan surat edaran cara memperpanjangnya. Kemungkinan sekolah belum menerima dan hari ini kami sampaikan langsung suratnya. Jadi saya minta Disdikpora untuk rutin mengecek ke semua sekolah yang mendapat bantuan,” ujarnya.

Mantan Kapolda Bali itu mengkhawatirkan sekolah lain juga mengalami hal serupa. Kemungkinan Disdikpora mengira dengan mengirimkan surat edaran, maka masalahnya sudah beres.

“Harusnya dicek lagi agar tidak terjadi masalah seperti ini sehingga bantuan tidak sia-sia,” tegas Pastika.

Saat sidak itu, Pastika didampingi Kepala Disdikpora Bali Tjok Istri Kusumawardhani dan Kepala Biro Humas I Ketut Teneng. Mereka ditemui Kepala SMP Saraswati 1 Denpasar IGAA Adnyani dan Kepala SD Saraswati 1 Denpasar Ngakan Astagina.

Selanjutnya Gubernur Bali beserta rombongan melanjutkan sidak ke empat rumah sakit, yaitu RSUD Gianyar, RSUD Bangli, RS Jiwa Bangli, dan RSUD Klungkung. AN-MB