Pastika bersalaman dengan pengurus Pepabri Bali

Denpasar (Metrobali.com)-

Gubernur Bali Made Mangku Pastika, menghimbau kepada masyarakat untuk lebih menghargai hidup. Menurutnya hidup merupakan karunia dari Tuhan, yang tidak semua makhluk dapat terlahir sebagai manusia. Sudah selayaknya kesempatan hidup dipergunakan memperbaiki karma untuk masa depan yang lebih baik. Demikian disampaikan Gubernur Bali Made Mangku Pastika saat membuka acara Seminar Sehari dalam tema “masalah bunuh diri dan pencegahannya”, oleh DPD Persatuan Purnawirawan dan Warakauri (PEPABRI) Provinsi Bali, bertempat di Gedung Wirasatya Korem 163-Denpasar, Selasa (3/3).

“Jika terdapat hambatan baik kesusahan ataupun kesulitan, yakinlah pasti ada jalan keluarnya jadi tidak perlu untuk mengambil jalan singkat seperti bunuh diri. Dan jika satu pintu tertutup, pasti ada pintu lain yang terbuka” urainya. Menyikapi maraknya kasus bunuh diri yang terjadi akhir akhir ini, Pastika mengingatkan masyarakat untuk menghargai proses dan tidak selalu menginginkan proses yang serba cepat.

Pastika mengutip kepercayaan agama hindu mengenai empat keadaan yang dialami manusia  yaitu suka-duka-lara-pati, yang berarti satu suka atau keadaan senang  berbanding dengan tiga  keadaan susah (duka-lara-pati),  dan keempatnya harus seimbang.   Oleh karenanya jika manusia lebih banyak mengumbar sukanya, maka yang tersisa lebih banyak hanyalah dukanya. Ia juga menyampaikan bahwa  fenomena yang terjadi ini dipengaruhi oleh berbagai macam faktor, seperti permasalahan sosial yang kompleks serta masalah ekonomi. Oleh karenanya, Ia berharap  seminar ini nantinya dapat menjadi rekomendasi dan langkah-langkah penting bagi  pemangku kepentingan dalam menekan bahkan menghilangkan kasus bunuh diri di Bali.

Sementara itu Pangdam IX Udayana Mayjen TNI Torry Djohar, dalam sambutannya dibacakan oleh Staff Ahli Kodam bidang Manajemen Pertahanan Negara Yusep Sudrajat,  menyampaikan bahwa tingkat kasus bunuh di Bali meningkat. Pada tahun 2013 mencapai 95 kasus, dan meningkat menjadi 120 kasus pada tahun 2014, terjadi peningkatan 26% dari tahun sebelumnya. Bunuh diri juga merupakan penyebab kematian kedua terbesar setelah kecelakaan lalu lintas. Oleh karenanya, Ia mengapresiainya  seminar sehari yang dilaksanakan ini, dimana nantinya hasil dari seminar ini dapat disebarluaskan kepada masyarakat Bali, sebagai langkah untuk menekan angka bunuh diri.

Lebih jauh Ketua PDP Pepabri Provinsi Bali I Wayan Nuada, melaporkan bahwa dalam seminar yang diikuti oleh keluarga besar purnawan ABRI termasuk para veteran ini menghadirkan tiga narasumber.  Pemaparan materi akan disampaikan oleh Kolonel Inf Heri Wiranto mengenai bunuh diri, permasalahan serta upaya pencegahanya. Selain itu I Gusti Ngurah Sudiana dari Ketua PHDI akan menyampaikan materi tentang bunuh diri menurut pandangan agama hindu. Sedangkan materi selanjutnya yang berkaitan tentang tindakan bunuh diri dalam perpektif penegakkan hukum pidana dan upaya pencegahan akan disampaikan oleh Polda Bali, serta Prof. Dr. dr. Suryani juga akan memaparkan materi terkait bunuh diri di Bali. AD-MB

activate javascript