Denpasar (Metrobali.com)-

Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengatakan bahwa Pulau Dewata berkontribusi terhadap upaya menciptakan perdamaian dunia melalui perhelatan “Bali Democracy Forum” (BDF) VI yang akan digelar pada 7-8 November 2013.

“Bali tidak hanya sebagai tujuan wisata, tetapi juga berkontribusi untuk perdamaian dunia. Itu citra yang baik bagi Bali,” ujar Pastika, di Denpasar, Senin (28/10).

Menurut dia, dalam perhelatan tahunan itu, Bali ingin memberikan kontribusi kepada dunia terkait isu demokrasi dan perdamaian yang bisa dibagi kepada negara lain yang telah menerapkan demokrasi ataupun negara yang ingin menerapkan sistem demokrasi.

Apalagi, kata dia, dengan didirikannya “Institute for Peace and Democracy” (IPD) di Universitas Udayana yang diresmikan pada tahun 2008 oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, diharapkan menjadi kajian bagi generasi muda untuk mengkaji masalah perdamaian dan demokrasi dunia.

“Di Bali juga ada ‘Institute for Peace and Democracy’ (IPD), jadi ini bisa menjadi kajian dalam berbagai hal terkait perdamaian dan demokrasi dunia,” ucapnya.

Pastika mengatakan bahwa Provinsi Bali siap menjadi tuan rumah pertemuan “Bali Democracy Forum”.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dijadwalkan akan membuka pertemuan tersebut yang juga rencananya akan dihadiri Presiden Timor Leste dan Sultan Brunei Darussalam.

BDF VI juga akan dihadiri sejumlah menteri luar negeri dan duta besar dari 53 negara di kawasan Asia Pasifik serta puluhan pengamat dari luar kawasan tersebut. AN-MB