Nusa Penida (Metrobali.com)-

Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengangkat Ketut Rai Rayuni (12) dari Nusa Penida, Klungkung, untuk dijadikan anak asuh yang akan diajak tinggal bersama dan ditanggung biaya pendidikannya hingga perguruan tinggi.

“Tuhan yang telah mempertemukan saya sehingga anak ini bermain dekat dengan posisi saya beristirahat. Apalagi saya sangat suka pada anak-anak,” kata Pastika di sela-sela kunjungan kerjanya di Nusa Penida, Minggu (28/7).

Sebelumnya Gubernur Bali beserta jajarannya dan Ketua Komisi I DPRD Bali Made Arjaya pada Sabtu (27/7) sore, tengah menikmati keindahan alam Nusa Penida dari halaman salah satu warga penerima bedah rumah Nyoman Paing (45) yang terletak di Banjar Tain Besi, Desa Batu Nunggul, Pulau Nusa Penida.

Saat itu Rayuni dan teman-temannya tengah bermain sambil berlari-lari kecil. Tiba-tiba Pastika yang sedang duduk bersantai memanggil anak-anak itu.

“Anak-anak di desa, kalau dipanggil biasanya suka berlari dan menjauh. Namun, saya melihat begitu dipanggil Rayuni dan teman-temannya mendekat, ternyata ada yang mau disampaikan,” ucap Pastika.

Mantan Kapolda Bali itu pun menanyakan mereka satu persatu saat ini sedang duduk di kelas berapa. Ketika tiba giliran Rayuni, anak perempuan berambut lurus itu justru menangis dan ia mengatakan tidak bisa melanjutkan pendidikan ke SMP.

Anak keempat dari lima bersaudara itu mengatakan terpaksa harus berhenti sekolah karena Made Dana, ayahnya hanya bekerja sebagai tukang dorong perahu tidak bisa membiayai sekolahnya lagi. Ia pun sampai tidak mengambil ijazah SD dan daftar nilai ujian nasionalnya yang baru diikuti beberapa bulan lalu karena kehilangan harapan untuk melanjutkan sekolah.

“Saya terharu dengan anak ini dan ingin membantunya. Apalagi saya lihat tekad Rayuni begitu kuat untuk menjadi dokter. Kalau dibiarkan tidak sekolah, bagaimana bisa menjadi dokter? Mudah-mudahan dengan kini saya asuh dan dilandasi kemauan dia serta doa orang tua, kelak berhasil jadi dokter,” katanya.

Pastika berjanji akan membiayai sekolah Rayuni setinggi-tingginya sesuai dengan keinginan anak itu, dengan demikian diharapkan kelak dapat mengangkat derajat ekonomi orang tuanya di pulau yang terkenal tandus dan miskin tersebut.

Rayuni ketika ditanya sempat bimbang dan menjawab sambil menangis mendengar tawaran dari Gubernur Bali untuk diangkat menjadi anak asuh, demikian juga nenek Rayuni sempat tidak mengizinkan.

Namun, akhirnya Rayuni menyanggupi dan bersedia untuk pergi ke Denpasar bersama Gubernur Bali Nyonya Ayu Pastika saat mengakhiri kunjungan kerjanya dari Nusa Penida, Minggu (28/7).

“Ke depan, saya akan menggiatkan untuk mengecek anak-anak seperti ini sehingga dapat terbantu dengan program pendidikan yang ada. Kita tidak boleh puas dengan data-data yang hanya ada di atas meja karena seringkali dikatakan tidak ada masalah,” ucap Pastika.

Sementara Rayuni ketika ditanya perasaannya dijadikan anak asuh Gubernur Bali, ia hanya menjawab singkat sambil menangis. “Saya sangat senang, saya nanti ingin jadi dokter,” katanya. AN-MB