pasraman pinandithaBuleleng  (Metrobali.com)-

Keberadaan Pasraman Pinandita Brahma Vidya Samgraha yang merupakan salah satu pasraman yang mendidik para pemangku untuk lebih memahami ilmu keagamaan serta ilmu – ilmu terkait kepemangkuan diaharapkan mampu untuk memberikan kontribusi bagi Pemprov Bali dalam mensejahterakan masyarakat dengan cara meningkatkan Guna Widya dari masyarakat yang menuntut ilmu di pasraman tersebut. Demikian disampaikan Gubernur Bali Made Mangku Pastika dalam sambutannya yang di bacakan oleh Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta saat menghadiri perayaan Dasa Warsa Pasraman Pinandita Brahma Vidya Samgraha yang dilaksnakan di Grya Agung Panaraga Satyam Ashram, Desa Penarukan, Buleleng, Kamis(25/2).

Guna adalah keterampilan dan Widya adalah ilmu pengetahuan, dengan meningkatkan Guna Widya yaitu ilmu pengetahuan dan keterampilan maka diharapkan dua hal tersebut akan mampu meningkatkan kualitas diri dalam upaya meningkatkan kesejahteraan,” jelas Pastika. Menurut Pastika Guna Widya tersebut tidak hanya harus diisi dengan pembinaan dan pembelajaran spiritual saja namun juga harus diimbangi dengan pembangunan secara sekala atau fisik dan mental melalui pemenuhan kebutuhan pangan sandang, papan dan kesehatan dan juga pemahaman tentang keharmonisan hubungan baiki itu dengan lingkungan maupun sesame manusia serta pembangunan sumber daya manusia Bali saat ini sehingga mampu untuk bersaing di era globalisasi saat ini. Lebih lanjut disampaikan Pastika kedepannya Pasraman tersebut diharapkan mampu untuk tetap eksis dalam memberikan pembinaan dan pembelajaran tentang keagamaan sebagai penuntun hidup yang baik serta meningkatkan tata titi Agama Hindu yang selama ini telah berjalan dengan baik agar tetap lestari dan ajeg.

Sementara itu Ketua Panitia Pelaksana Kegiatan yang juga merupakan Kepala Pasraman, Ida Bhawati Hermawan, menyatakan bahwa kegiatan perayaan dasa warsa tersebut merupakan puncak dari rangkaian acara yang telah dilaksanakan sebelumnya seperti pelaksanaan bersih- bersih dan gotong royong di Pura Bhuana Kerta yang menurutnya kegiatan tersebut merupakan implementasi dari Palemahan dan Parahyangan. Untuk pengimplementasian makna Pawongan pihaknya sebelumnya telah melaksanakan kegiatan metatah massal yang telah diikuti oleh 125 orang dan juga pelaksanaan pewintenan bagio para pemangku. Lebih lanjut ia menyampaikan bahwa pasraman yang saat ini sisyanya yang telah mencapai 2000 orang tersebut, selama ini masih banyak disalah artikan sebagai tempat untuk mencetak pemangku padahal tempat tersebut bukan sebagai pencetak namun memberikan pembinaan terhadap pemangku tentang ilmu keagamaan sehingga para poemangku tersebut memiliki kemampuan yang sesuai tentang agama tersebut. Pasraman juga diminta mampu untuk selalu bersinergi dengan pemerintah terkait dengan pembinaan keagamaan.

Perayaan ditandai dengan pemotongan tumpeng yang dilakukan oleh Wagub Sudikerta yang kemuadian tumpeng tersebut diberikan kepada sisya termuda dan tertua yang ada di Pasraman tersebut. Acara juga diisi dengan penyerahan Ilikita Patra Kepinanditaan yang merupakan sertifikat bagi para pemangku yang diberikan di pasraman tersebut yang saat ini diberikan kepada 49 sisya. AD-MB