Singaraja (Metrobali.com)-
Kendati rekomendasi tiket Cabup-Cawabup Buleleng ke Pilkada 2012 dari DPP PDIP belum di tangan, namun pasangan Putu Agus Suradnyana-dr Nyoman Sutjidra SpOG sudah bergerak. Agus Suradnyana alias PAS berusaha merangkul rivalnya yang notabene Ketua DPC PDIP Buleleng, Dewa Nyoman Sukrawan. PDIP Bali sendiri bertekad akan all out menangkan Pilkada Buleleng 2014.

Agus Suradnyana (Wakil Ketua DPD PDIP Bali sekaligus Ketua Komisi III DPRD Bali yang direkomendasi partainya sebagai Cabup Buleleng) mendadak temui Dewa Sukrawan di rumah jabatan Ketua DPRD Buleleng, Jalan Ngurah Rai Singaraja, Rabu (2/11) sore. Belum jelas, apakah pertemuan Agus Suradnyana dan Dewa Sukrawan itu ada kaitannya dengan kondisi yang berkembang di internal PDIP Buleleng pasca turunnya rekomendasi paket PAS-Sutjidra atau tidak. Saat dikonfirmasi NusaBali melalui ponselnya, Agus Suradnyana enggan membeberkan makna pertemuannya dengan Dewa Sukrawan, Ketua DPC PDIP yang dia siningkirkan dari persaingan berebut rekomendasi tiket Cabup Buleleng. Namun, dalam pesan singkatnya melalui SMS, Agus Suradnyana cuma menyampaikan hasil pertemuannya berupa ‘salam satu hati’.

Informasi yang berkembang di Singaraja kemarin, Agus Suradnyana (politisi senior PDIP asal Desa Banyuatis, Kecamatan Banjar, Buleleng) berusaha merangkul Dewa Sukrawan (politisi PDIP yang notabene Ketua DPRD Buleleng asal Desa Bungkulan, Kecamatan Sawan) terkait turunnya rekomendasi paket PAS-Sutjidra sebagai Cabup-Cawabup Buleleng. “Intinya, Agus Suradnyana meminta agar Dewa Sukrawan bisa mengamankan rekomendasi yang diturunkan DPP PDIP,” terang sumber NusaBali di lingkaran PDIP Buleleng. Dikonfirmasi terpisah, Dewa Sukrawan membenarkan adanya pertemuan dengan Agus Suradnyana tersebut. Namun, Dewa Sukrawan membantah pertemuan itu berkaitan dengan rekomendasi paket Cabup-Cawabup Buleleng yang jatuh ke padangan pasangan PAS-Sutjidra.

Dewa Sukrawan tetap ngotot menyatakan bahwa rekomendasi paket Cabup-Cawabup Buleleng untuk Pilkada 2012 belum diturunkan DPP PDIP. “Pertemuan biasa, sesama kader kita biasa bertemu,” tegas Dewa Sukrawan. “Kalau masalah rekomendasi, saya belum bisa bicara karena memang belum turun. Saya sendiri belum terima (tembusannya),” lanjut nakhoda PDIP Buleleng yang sebelumnya bahkan menyatakan siap mengundurkan diri dari jabatan Ketua DPRD demi merebut tiket Cabup ini.

Dewa Sukrawan merupakan satu dari empat kandidat yang berebut rekomendasi tiket Cabup Buleleng dari DPP PDIP di internal partainya. Tiga kandidat lainnya masing-masing Agus Suradnyana (kader PDIP), Made Arga Pynatih (kader PDIP yang kini Wakil Bupati Buleleng), dan Jro Nyoman Ray Yusha (figur non kader asal Desa Tajun, Kecamatan Kubutambahan yang mantan Cabup Buleleng di Pilkada 2007).

Sedangkan deretan kader PDIP yang melamar nyalon posisi Cawabup Buleleng di internal partainya, antara lain, Gede Kusuma Putra (anggota Fraksi PDIP DPRD Bali), Putu Mangku Budiasa (anggota Fraksi PDIP DPRD Buleleng), Ni Kadek Turkini (anggota Fraksi PDIP DPRD Buleleng), Ketut Putra Sedana (Ketua BMI), dan Dewa Made Mahayadnya (anggota Fraksi PDIP DPRD Buleleng). Kandidat independen Putu Pasek Sandoz Prawirottama (Ketua Hipmi Bali yang notabene putra Gubernur Made Mangku Pastika) juga melamar posisi Cawabup Buleleng di PDIP. Namun, rekomendasi akhirnya jatuh ke dr Nyoman Sutjidra SpOG, dikter spesialis kandungan yang notabene figur independen. Sementara itu, jajaran DPD PDIP Bali menyatakan siap all out memenangkan Pilkada Buleleng 2012, meskipun rekomendasi paket PAS-Sutjidra belum resmi diterima hingga kemarin. Kemenangan di Buleleng harus direbut PDIP, karena Gumi Panji Sakti merupakan barometer politik Bali dan sekaligus tanah leluhur Ketua Umum DPP PDIP Megawati. Kalangan kader elite PDIP yang duduk di DPRD Bali pun sudah siap–siap mendrop logistik untuk pemenangan Pilkada Buleleng 2012. Fraksi PDIP DPRD Bali bahkan sudah siap urunan dengan segala kemampuan yang dimiliki untuk memenangkan paket PAS-Sutjidra di Buleleng. Demikian pula bantuan sosial (Bansos) milik Fraksi PDIP DPRD Bali untuk konstituen, akan diarahkan ke Buleleng.

“DPP PDIP dan DPD PDIP Bali telah memerintahkan pemenangan paket di Pilkada Buleleng 2012. Kalau anggota Fraksi PDIP DPRD Bali dari Dapil Buleleng sudah siap urunan, sementara yang non Dapil Buleleng membantu logistik,” ujar sumber NusaBali di lingkaran Fraksi PDIP DPRD Bali.

Ditemui di Gedung DPRD Bali, Niti Mandala Denpasar, Rabu kemarin, dia menegaskan untuk pemenangan Pilkada Buleleng 2012 nanti, bakal dipimpin langsung Ketua Bappilu DPD PDIP Bali, Nengan Arnawa. Sedangkan Ketua Fraksi PDIP DPRD Bali, Ketut Tama Tenaya, menyatakan seluruh kader partai akan all out memenangkan Pilkada Buleleng 2012 dan Pilkada lainnya Bali. “Itu sudah baku. Tanpa diperintahkan pun, kewajiban kader PDIP untuk memenangkan paket yang diusung partai di Pilkada,” tegas Tama Tenaya yang juga Bendahara DPD PDIP Bali.

Anggota Fraksi PDIP lainnya yang kini Ketua Komisi I DPRD Bali, Made Arjaya, juga menegaskan jajarannya siap all out memenangkan Pilkada Buleleng 2012, siapa pun paket Cabup-Cawabup yang diusung nanti. Arjaya menegaskan, Buleleng sebagai roh politiknya Bali. Di Buleleng ada ratusan kantong suara yang selama ini menjadi ukuran kekuatan politik di Bali.

“Sama dengan Tabanan dan Denpasar, Buleleng juga menjadi barometer politik di Bali. PDIP harus merebut kemenangan di daerah barometer politik ini. Dan, PDIP harus mengamankan seluruh Pilkada di Bali nanti,” tandas politisi militan PDIP asal Sanur Kauh, Kecamatan Denpasar Selatan ini.

Arjaya menegaskan, kader partai akan memegang komitmen perjuangan di Pilkada, karena ini merupakan pembelaan terhadap PDIP, bukan pribadi atau orang per orang. “Saya rasa semua kader punya pemikiran itu. Kalau sudah menyentuh PDIP, pasti akan all out, siapapun paket yang diusung di Pilkada,” ujarnya. Di sisi lain, munculnya paket PAS-Sutjitra sebagai pasangan Cabup-Cawabup Buleleng dari PDIP, tidak membuat gentar kubu Golkar. Bahkan, Ketua DPD II Golkar Buleleng Nyoman Sugawa Korry menyebutkan paket PAS-Sutjitra bukanlah paket luar biasa.

“Bagi Golkar, paket Cabup-Cawabup Buleleng dari PDIP tidak ada yang luar biasa. Mereka pasti punya kelemahan dan kelebihan. Pakat calon yang akan diusung Golkar di Pilkada Buleleng 2012 nanti siap berkomptisi secara intelektual, dengan mengedepankan etika politik yang santun,” tandas anggota Fraksi Golkar DPRD Bali ini kepada NusaBali terpisah di Denpasar, Rabu kemarin.

Korry menegaskan, Golkar optimis mampu memenangkan tarung Pilkada Buleleng, April 2012 nanti. “Setiap sudut di Buleleng sudah saya lihat. Kesimpulannya, muncul keinginan kuat adanya perubahan peta politik ke arah kuning di Buleleng,” tadas politisi senior Golkar asal Desa Banyuatis, Kecamatan Banjar, Buleleng—sekampung dengan Agus Suradnyana—ini.

Optimisme senada juga disampaikan Ketua Bappilu DPD Demokrat Bali, Nengah Tamba. Menurut Ketua Fraksi Demokrat DPRD Bali ini, partainya optimis bisa memenangkan pertempuran di mana pun. Hanya politisi kacangan yang keder menghadapi pertempuran.

“Sebenarnya, sekarang peperangan (di Pilkada Buleleng 2012) belum mulai, tapi kita wajib waspada. Yang jelas, kita tetap siap tempur. Artinya, kalau sudah berhadapan dengan perang, mau tak mau kita harus menang, siapa pun lawan kita,” tegas Nengah Tamba. Dalam Pilkada Buleleng 2012 nanti, Demokrat hampir dipastikan akan mengusung Ni Putu Tutik Kusumawardani sebagai Cabup. Tutik merupakan Srikandi Demokrat yang kini Ketua Komisi II DPRD Bali. Sebaliknya, kubu Golkar sejak awal mewacanakan akan mengusung Sang Putra Mahkota Gede Ariadi (putra sulung Bupati Buleleng Putu Bagiada) sebagai Cabup Buleleng.  (NusaBali)