Mudarta MadeDenpasar (Metrobali.com)-

Kader Partai Demokrat Bali saat ini secara serentak berdoa bagi kasus hukum yang menimpa kader Demokrat asal Bali yang merupakan mantan Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik yang kini sedang menjalani proses hukum di Pengadilan Tipikor Jakarta. Ketua DPD Partai Demokrat Bali Made Mudarta menyatakan, himbauan tersebut sudah disampaikan kepada seluruh kader di Bali pasca pembacaan eksepsi tanggal 22 September lalu.

“Seluruh kader di Bali sudah kita sampaikan untuk berdoa secara khusus di masing-masing pura di daerahnya dengan intensi khusus bagi Jero Wacik, agar pihak pengadilan menjatuhkan keputusan yang seadil-adilnya dengan mempertimbangkan point-point penting dalam eksepsi yang dibacakan pada tanggal 22 September lalu. Dan himbauan itu sudah dilaksanakan oleh seluruh kader. Dan sampai saat ini banyak kader masih berdoa untuk Jero Wacik secara sporadis namun massif di seluruh kabupaten di Bali,” ujarnya di Denpasar, Senin (28/9).

Menurut Mudarta, kasus yang dialami Jero Wacik ini sudah berjalan sesuai prosedur hukum. Kader Demokrat Bali hanya meminta kepada pengadilan untuk menjatuhkan keputusan terhadap Jero Wacik seadil-adilnya termasuk mempertimbangkan berbagai prestasi yang pernah ditorehkan Jero Wacik selama menjabat sebagai menteri selama dua periode di era SBY.

“Kami berdoa bukan untuk mempengaruhi keputusan pengadilan, tetapi untuk meminta pertolongan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa agar memberikan roh pencerahan kepada hakim yang memutuskan perkara Jero Wacik seadil-adilnya. Kita tahu bahwa hakim itu dalam memutuskan perkara menjadi wakil Tuhan di bumi ini dan dengan keyakinannya, berdasarkan fakta-fakta yang ada, menjatuhkan hukuman yang seadil-adilnya,” ujarnya. Berdoa dari Bali karena Bali merupakan pulau yang sakral, pulau spiritual, yang dengan keyakinannya untuk mencapai hukuman yang adil. Dan semoga Jero Wacik dapat menjalani keputusan ini dengan lapang dada dan sehat walafiat.

Mudarta meminta kepada para majelis hakim yang mulai agar prestasi Jero Wacik harus diperhitungkan. Beberapa diantaranya adalah mampu menaikan devisa pariwisata di masa pemerintahan Jero Wacik sebagai menteri pariwisata dari 3 milai doal Amerika menjadi 6 miliar dolar Amerika. Jero Wacik juga adalah pejabat negara yang mampu menghidupkan kembali FFI yang sudah mati suri sejak tahun 1192. Ada juga pengakuan beberapa aset budaya Indonesia oleh UNESCO seperti wayang, tari saman, geopark dan sebagainya.

Saat menjadi Menteri ESDM, kata Mudarta Jero Wacik mampu menaikkan produksi proyek Cepu naik menjadi 165 ribu barel perhari atau sama dengan Rp 86 triliun pertahun. Penyelesaian pembangkit listrik tahun 2011 hingga 6000 MW dan renegosiaso harga gas tangguh yang semula USD 2,7 miliar per metrik ton, menjadi USD 8 miliar permetrik ton.

“Prestasi ini harus juga diperhitungkan oleh pengadilan dalam memutuskan perkara Jero Wacik yang korupsinya hanya beberapa miliar saja. Urusan ekonomi itu urusan eksekutif. Kalau hanya kesalahan administrasi, maka kesejahteraan tidak akan terdeliver dengan baik ke rakyat,” ujarnya.

Menurut mudarat, pengadilan juga harus memperhatikan instruksi presiden bahwa bila hanya merupakan kesalahan administrasi tidak perlu diproses di pengadilan. Ia mencontohkan, di Bali sendiri ada 4 mantan bupati yang saat ini diproses hukum yang sebagian besarnya bisa menjadi merupakan kesalahan administrasi.

“Kalau pejabat eksekutif takut masuk penjara, takut berbuat salah maka pembangunan akan mandeg, kesejahteraan rakyat akan jalan di tempat,” pungkasnya.SIA -MB