Pasar Tradisional

   Denpasar (Metrobali.com) –

Pasar tradisional memiliki peranan vital bagi masyarakat, selain sebagai pusat perekonomian lebih dari 12,6 juta pedagang, juga pasar tersebut menjadi indikator nasional dalam pergerakan tingkat harga.

        “Yayasan Unilever Indonesia (YUI) yang selama 15 tahun menjadi perpanjangan tangan, untuk menginisiasikan program pasar sehat berdaya berfokus pada pengembangan pasar tradisional sejak 2010,” kata Sancoyo Antarikso selaku Governance & Corporate Affairs Director and Corporate Secretary PT Unilever Indonesia di Sanur, Kota Denpasar, Selasa.

        Ia mengatakan keberadaan 13.450 pasar tradisional merupakan aspek penting bagi bisnis yang berkelanjutan dan bertanggung jawab. Program yang digagas tersebut merupakan pengejawantahan salah satu pilar berkelanjutan, yaitu komitmen untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan lebih dari satu miliar orang di tahun 2020, serta mencapai visi Indonesia sehat.

        Sementara General Manager YUI menjelaskan program pasar sehat berdaya ditujukan untuk mewujudkan pasar tradisional yang sehat, bersih dan higienis melalui kemandirian komunitas pasar. Tujuan ini akan dicapai dengan membina perilaku pedagang, pengelola dan pengunjung pasar untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat.

         “Ini sangat penting untuk menjaga daya saing pasar tradisional, bagi kami menganggap penting pasar tradisional karena kontribusinya lebih kurang 19 persen terhadap bisnis perusahaan,” katanya.

         Ia mengatakan pengembangan program pasar sehat berdaya yang diusungnya berfokus pada pembudayaan perilaku hidup sehat bersih dan sehat (PHBS) terutama cuci tangan pakai sabun, pengembangan kapasitas kader pasar sehat termasuk pelatihan manajemen keuangan serta pengelolaan barang dan perbaikan fasilitas sanitasi pasar.

         “Salah satu percontohan program pasar sehat di Bali adalah Pasar Sindu Sanur, Kota Denpasar yang telah berlangsung sejak 2013,” katanya. GS-MB