pasar badung

Denpasar (Metrobali.com)-

Hampir seluruh pasar tradisional, baik di daerah perdesaan dan perkotaan Pulau Bali ramai dikunjungan masyarakat untuk membeli berbagai keperluan ritual dan kebutuhan dapur, Jumat (24/7).

Kepadatan pasar terasa sejak dua hari terakhir, karena semua umat Hindu di Pulau Dewata mempersiapkan diri menyambut hari Raya Kuningan, rangkaian Hari Raya Galungan yang jatuh pada hari Sabtu (25/7).

“Ramainya pembeli, tentu semua harga-harga naik,” kata Men Gede Dasna yang baru datang dari pasar Badung, jantung Kota Denpasar.

Banyaknya permintaan dalam waktu yang bersamaan, tidak bisa dihindari otomatis harga-harga naik, serangkaian Hari Raya besar umat Hindu.

Direktur Program Doktor Ilmu Agama Pascasarjana Institut Hindu Dharma Indonesia Neger (IHDN) Denpasar Dr I Ketut Sumadi mengingatkan, pengeluaran biaya ritual terkait Hari Raya Kuningan, khususnya membeli kelengkapan ritual cenderung semakin mahal semuanya atas dasar keikhlasan untuk bernyadnya (korban suci).

Umat dalam melaksanakan korban suci itu tentu atas dasar kemampuan ekonomi, karena juga harus memperhatikan kebutuhan pokok, kelangsungan pendidikan bagi putra-putrinya dan melanjutkan aspek kehidupan lainnya.

Untuk itu agar menyiasati kenaikan harga-harga kebutuhan keperluan ritual lainnya yang hampir rutin terjadi menjelang hari Suci Galungan dan Kuningan.

Sumadi mengingatkan, untuk itu umat Hindu dalam melakukan persembahan pada Hari Raya Kuningan tidak ada kewajiban untuk menyuguhkan buah impor atau kue yang berstandar, namun semua persembahan itu didasarkan atas keikhlasan sesuai dengan kondisi ekonomi yang dimiliki.

Oleh sebab itu, umat agar menyadari, meskipun harga-harga merangkak naik, masyarakat tidak harus berutang, yang penting keikhlasan untuk menyuguhkan yang terbaik, harap Ketut Sumadi.

Terkait dengan Hari Raya Kuningan atau sepuluh hari setelah Hari Raya Galungan, perkantonan instansi pemerintah dan swasta di Bali fakultatif selama tiga hari, 24-26 Juli 2015.

Fakultatif tiga hari itu terdiri atas Penampahan Kuningan (Jumat, 24/7), Hari Raya Kuningan (Sabtu, 25/7) dan Umanis Kuningan (Minggu, 26/7).

Perkantoran instansi pemerintah di Bali Sabtu dan Minggu libur karena menerapkan lima hari kerja, sehingga otomatis fakultatif itu hanya berlaku satu hari yakni pada hari Jumat (24/7). AN-MB