Jembrana (Metrobali.com)-

Sempat menuai protes dari sejumlah warga Kelurahan Tegalcangkring Kecamatan Mendoyo lantaran dianggap sebagai penyebab kemacetan serta seputaran lapangan umum Pergung Mendoyo menjadi kotor dan kumuh, pihak pengelola Pasar Adat Pergung atau lebih dikenal dengan nama Pasar Malam Pergung, pengelolaan kedepan rencanannya akan mengandeng pihak Perusda Jembrana.

Hal tersebut dikatakan Ketua Pasar Malam Pergung, Nengah Rija, Rabu (9/10). Menurutnya untuk mencapai kata kesepakatan, pihaknya mengaku telah melakukan penjajagan dan pendekatan dengan pihak Perusda Jembrana. “Dalam pengelolaan kedepan, kami akan mengandeng Perusda, sehingga pasar malam Pergung bisa tertata rapi” ujar Rija.

Menurutnya pasar malam yang digelar setiap Galungan dan Kuningan di lapangan umum Pergung itu merupakan tradisi sejak puluhan tahun. Sedangkan dalam pengelolaan selama ini diakuinya menemui kendala seperti penataan lapak-lapak, penataan parkir, kemacetan lalu lintas dan sampah.

“Mudah-mudahan dengan mengandeng Perusda bisa lebih baik lagi” ujarnya.

Bukan hanya masalah penataan, dengan mengandeng pihak Perusda juga diharapkan bisa mendongkrak PAD Jembrana terutama terkait retribusi. Dan pengunjung yang masuk juga mendapatkan kupon berhadiah. “Nantinya pihak Perusda kami minta menyediakan tenda-tenda untuk pedagang. Dari tenda itu pihak Perusda bisa mendapatkan hasil sewanya. Dan yang lebih penting, desa pakraman sebagai pengelola, bisa menyumbang PAD untuk Jembrana” tandasnya.

Sementara itu, Direktur Perusda Jembrana, I Wayan Wasa saat dikonfirmasi membenarkan jika pihak pengelola pasar malam Pergung telah menemuinya untuk menawarkan kerjasama pengelolaan. Selain itu, pihak pengelola juga minta untuk disediakan tendan bagi pedagang. “Tawaran itu, kami kaji dulu. Jangan hanya untuk menaikan PAD, kita harus mengorbankan yang lain. Apalagi sekarang lapangan Pergung sedang ditata oleh Pemkab Jembrana” ujar Wasa. MT-MB