PAS Fokus Pemerataan Pembangunan Berbasis Kabupaten dan Kota
Denpasar (Metrobali.com)-
Pasangan cagub dan cawagub dari PDI P AA Ngurah Puspayoga dan Dewa Nyoman Sukrawan mengaku akan fokus pada upaya menggenjot pemerataan pembangunan khususnya Bali Utara dan Bali Selatan. Upaya itu akan diwujudkan melalui pembangunan berbasis kabupaten dan kota dengan melihat potensi dan permasalahan dan kelemahan masing-masing kabupaten/kota di Bali. Hal itu disampaikan di kantor sekretariat DPD PDI P Bali sesuai mendaftar cagub-cawagub ke KPU Bali, Rabu (6/2).
Sebagai kandidat cagub yang diusung PDI P, Puspayoga mengaku sudah siap berpasangan dengan Sukrawan. Bahkan pihaknya sudah merancang visi misi pembangunan Bali ke depan. Menurutnya pemerataan pembangunan dan pemerataan ekonomi akan menjadi fokus paket PAS.
Ia menyoroti pertumbuhan ekonomi Bali naik sampai 6,7 persen namun tidak diikuti dengan pemerataan ekonomi sehingga kesenjangan dan kemisikinan masih tinggi. Selain itu, saat ini pembangunan juga hanya terpusat di Bali Selatan sehingga ke depam yang menjadi fokus adalah pemerataan pembangunan Bali Utara -Bali Selatan melalui pembangunan berbasis kabupaten/kota dengan melihat potensi dan permasalahan masing-masing kabupaten/kota.
Menurutnya membangun Bali tidak bisa seperti membangun DKI jakarta. “Kalau DKI jakarta, Pak Jokowi wilayahnya daerah khusus itu. Kalau di Bali gubernur kan tidak punya wilayah. Yang punya wilayah adalah bupati/walikota. Jadi tipikal pembangunan di Bali berbeda. Makanya kami ingin membangun Bali berbasis kabupaten/kota. Itu dimaksudkan untuk mempercepat pemerataan pembangunan,” ujarnya.
Puspayoga mencontohkan, untuk mendorong percepatan pembangunan di Buleleng, realisasi pembangunan bandara harus didorong. “Kalau bisa ada lapangan udara, berarti Negara dan Karangasem ikut terangkat. Kami juga mendorong pembangunan infrastrutur lainnya bekerjasama dengan pemerintah pusat. Saya juga punya keinginan kuat agar aset-aset milik pemerintah provinsi Bali yang ada di kabupaten/kota diserahkan pengelolaannya kepada bupati/walikota untuk kepentingan pemerintahan dan masyarakat,” paparnya.
Masyarakat menilai Puspayoga sebagai sosok yang konsisten dan komitmen menjaga budaya Bali, apa yang akan dilakukan untuk menjaga lingkungan dan budaya Bali ke depan? Menurutnya pemprov Bali sudah mempunyai program bagus yakni Clean and Green. Namun dalam implementasinya, kata dia, ada beberapa hal yang harus dikritisi.
“Contoh, waktu ini saya tidak setuju ada izin penyewaan hutan bakau. Itu sangat bertentangan dengan program Clean and Green. Kalau hutan bakau kotor, kita bersihkan bersama semua stakeholder baik pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten/kota dan segenap komponen masyarakat. Kalau ada yang masih kosong kita tanami, itu baru konsep green,” terangnya. Kalau masalah budaya Bali, tambahnya, jangan sampai khawatir karena basis budaya Bali seperti desa adat dan subak masih ada. “Namun keduanya itu memang harus terus diperkuat dan dipertahankan,” katanya.
Sementara itu, cawagub Dewa Nyoman Sukrawan mengaku siap mendampingi Puspayoga walau ia mengaku tidak mempunyai modal ekonomi dan logistik yang besar. “Tetapi dengan berbekal modal keberanian, kejujuran, saya akan berjuang dan
mengabdi kepada masyarakat ,” kata Sukrawan yang selam ini dikenal mempunyai perhatian khusus terhadap dunia pendidikan dengan mendirikan TK, SMK dan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan.Bahkan ia optimis bisa memenangkan pilgub.
Sukrawan yang juga dikenal punya kepedulian kepada anak yatim piatu itu juga menegaskan, pemerataan pembangunan akan menjadi ikon perjuangannya dan diwujudkan melalui lima program strategis. Pertama bagaimana mengentaskan kemisikian di bidang pendidikan. Kedua mengentaskan kemiskinan di bidang kesehatan.
Ketiga menciptakan infrastruktur yagg baik. Keempat penyediaan air bersih karena menjadi sumber kehidupan, dan yang terakhir bagiamana menyediakan layanan listrik karena masih banyak masyarakat Bali yang belum menikmati listrik.
Ia juga mengucapakan terima kasih kepada ribuan simpatisan yang hadir saat pendaftaran dirinya, karena itu menunjukkan betapa loyalnya masyarakat Bali kepada PDI P dan menaruh harapan besar agar calon pemimpin dari PDI P mampu memberi perubahan besar.
Momen pendaftaran dengan diiringi ribuan masa ini juga menunjukkan PDI P sudah kompak dan siap mengusung dan memenangkan Puspayoga-Sukrawan dalam pilgub Bali 15 Mei mendatang. BOB-MB
11 Komentar
Ditunggu debat cagubnya……mudah2an ada stasiun tv lokal/nasional yang akan menyiarkan debat cagubnya….biar masyarakat lebih kenal dengan visi dan misi masing2 cagub.
betull pak biasa,,krn bali daerah tujuan pariwisata international dan thn2 berikutnya bnyk ada event2 international di bali klo blh usul kpd penyelenggara pilkada supaya ada sesi debat bhs asing ato pormat dlm bhs asing(ingris) spy nt klo obama, julia gillet dan pemimpin dunia lainya dtng ke bali sang gubernur bisa nyambung dgn mereka, spy tdk cm nyakupang tgn sambil senyum2 saja,,perlu itu sbgai ciri bali daerah pariwisata dunia, apa kata dunia klo gubernurnya tdk bs bhs ingris, bagaimana dgn rakyatnya???
Utuk pemerataan bali utara dan selatan pilih PASTIKERTA, ane sube mebukti. pak sudikerta lihat pembangunan badung lima tahun terakhir ini wuihhhhh, sangat luar biasa empat jempol saya kasi untuk pak sudikerta, sedangkan gubernurnya untuk pemerataaan bali utara, selatan, timur, dan barat juga sangat,sangat luar biasa,,,,,,beberapa program sangat menyentuh rakyat kecil, wong cilik bisa menjadi wong gede,,,,,jadi pastikerta jaya,jaya,jaya bali mandara lanjutkan
Pemimpin Bali memang perlu tahu dan bisa banyak bahahasa, seperti: Bahasa Jepang, Bahasa Inggris, Spanyol, Korea dan kalau bisa ngerti Bahasa Betare pun harus di kuasai….Tapi kalau pemimpin yang ngerti banyak Bahasa justru menghianati Bali, menghancurkan Bali…alangkah Baiknya pilih PAS !!!!!!! pemimpin yang mempertahankan Budaya Bali yang ramah dan Murah Senyum
Setuju,karna berita media tertentu saja yang selalu menilai kinerja gubernur selalu salah.coba jokowi semua media mendukung dan apapun dilakukan mereka selalu dibilang positif.saya yakin dari program pak gubernur pasti ada yang bagus. Dan dinikmati rakyat.jaya bali mandara
jika visi dan misinya pemerataan pembangunan, bali utara dengan selatan, terutama untuk bali utara, lebih mending jika gubernurnya dari buleleng. Figur calonnya juga semestinya yang lebih gesit, lincah, dinamis, enerjik, banyak ngomong untuk memotivasi masyarakat, tegas dan fasih bahasa internasional..serta love full Bali dengan adat, budaya dan agama Hindunya. Nah, apa paket PAS memiliki kualifikasi itu? Sepertinya tidak ya. Di sisi lain, akan lebih baik jika paket ini dibalik…Sukrawan yang Cagub, Puspayoga yang Cawagub.. akan lebih laku dijual karena terlepas dari bayang-bayang ultra pencitraan Bali Post grup…hehehehehe
Di PBB ( UN ) saja tidak semua bisa bahasa Inggris, di Jepang apalagi. Bahasa inggris tdk bisa di pakai ukuran yg penting kejujuran dan mau menerima kritikan. Jangan dibanding Jokowi, jokowi didukung kan memang hebat ( jujur dan mau menerima kritikan, kalau bhs inggris? -tapi tetap hebatkan ). Badung itu memang kaya bli, kalau sukses wajarlah. Utara – Selatan, coba sekali2 main keutara apalagi ke Timur, kemudian bandingkan dengan Selatan. He…..he, maka baru bisa menilai. Tetap semangat…. .
Pilih pemimpin yang low profile namun tetap konsen dengan ajeg bali
tidak arogan,dan bersifat otoriter,pilih gubernur yang asli BALI,
Bukan ngaku2 org bali,setelah ada maunya hehehe
seratus persen saya dukung Puspayoga jadi gubernur,
Dia bukan tipe politikus kutu loncat
Ngih pak,program jokowi kartu kesehatan dibali malunan tapi apa yang terjadi bukannya apresiasi malah jelek aja dibilang.kekurangan pasti ada yang penting kita bersama2 bekerja.yang penting debat cangub mesuang program.sing dadi pangan jali jak kedek pak.
yang terpenting buktikan dulu baru ngomong