Wakil Ketua Bidang Keanggotaan DPD Partai Hanura Provinsi Bali, Kadek Cita Ardana Yudi
Wakil Ketua Bidang Keanggotaan DPD Partai Hanura Provinsi Bali, Kadek Cita Ardana Yudi

Denpasar (Metrobali.com)-

Konstelasi politik menjelang pemilihan Gubernur Bali tahun 2018, semakin menghangat. Setelah PDI Perjuangan mengumumkan Wayan Koster dan Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati alias Cok Ace atau paket KBS-ACE sebagai Bacagub dan Bacawagub Bali, kini giliran Partai Hanura yang memunculkan paket Ketua Sudikerta dan Gede Pasek Suardika atau SGB-GPS sebagai bakal calon Gubernur Bali dan bakal calon Wakil Gubernur Bali.
“Sesuai hasil rapat DPD dan DPC Hanura se-Bali, telah disepakati mengusulkan Ketut Sudikerta atau SGB sebagai calon gubernur, didampingi Gede Pasek Suardika sebagai calon wakilnya”, ungkap Wakil Ketua Bidang Keanggotaan DPD Partai Hanura Provinsi Bali, Kadek Cita Ardana Yudi, Senin (13/11), usai rapat di Renon Denpasar.
Usulan ini, menurut mantan Ketua KPU Buleleng ini, akan dibawa ke DPP Hanura, Selasa (14/11) untuk dimintakan persetujuan. Apa yang menjadi aspirasi DPC Hanura se-Bali ini, juga sudah diketahui oleh Wakil Ketua DPP Partai Hanura, Gede Pasek Suardika.
Menurut politisi nasional yang akrab disapa GPS ini, usulan dari DPC Hanura se-Bali yang menginginkan dirinya maju di Pilgub Bali tahun 2018, disambut positif karena merupakan bagian dari proses demokrasi. Sebagai kader partai, GPS yang kini duduk sebagai anggota DPD RI in menyatakan siap mengemban tugas yang diberikan oleh induk partai.
“Sebagai kader partai, saya siap mengemban amanat induk partai”, tegasnya.
GPS juga mengungkapkan, dengan kompleksitas persoalan yang kini sedang dihadapi Bali baik permasalahan sosial kemasyarakatan, lingkungan dan terdesaknya sumber daya manusia krama Bali, seorang pemimpin Bali nantinya yang diharapkan masyarakat, harus inovatif membuat terobosan-terobosan pembangunan yang realistis dan mengakomodir kepentingan dan kebutuhan riil rakyat Bali.
“Salah satunya bagaimana membagi secara adil dan merata laju pembangunan di semua wilayah di Bali. Jangan seperti sekarang, hanya terpusat di Bali selatan”, katanya.  ARI-MB