Foto: Anggota Komisi XI DPR RI Dapil Bali I Gusti Agung Rai Wirajaya (kanan) bersama Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Provinsi Bali Trisno Nugroho usai menyerahkan bantuan 1.000 paket sembako PSBI, di Wantilan Sabha Prakerti, Dalem Gulingan Gede, Desa Gulingan, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung, Rabu (4/8/2021).

Badung (Metrobali.com)-

Siapa tak tidak kenal pariwisata Bali yang begitu mahsyur ke seluruh penjuru dunia. Bali menjadi destinasi pariwisata kelas dunia yang tiap tahun banjir dengan wisatawan mancanegara alias turis asing.

Limpahan dolar mengalir deras ke Bali membuat sektor pariwisata menjadi penopang utama perekonomian Pulau Dewata. Bahkan uang yang beredar di Bali dari aktivitas pariwisata dan multiflier efeknya disebut-sebut bisa menjadi Rp 140 triliun dalam satu satu.

Namun itu dulu sebelum pandemi Covid-19 menghantam.Kini pariwisata Bali tumbang, kisah manis itu tinggal cerita dan bagian catatan sejarah masa lalu walaupun kisah manis itu belum lama berlalu.

“Kita harus pahami bersama, dana yang berputar gemerincing dolar di Bali hampir Rp 140 triliun. Itu yang bergerak di Bali saat kondisi pariwisata Bali normal sebelum pandemi. Tapi sekarang pariwisata terjun bebas.Yang Rp 140 triliun ini hilang karena tidak ada ada wisatawan datang,” kata Anggota Komisi XI DPR RI Dapil Bali I Gusti Agung Rai Wirajaya (ARW).

Hal itu disampaikan Rai Wirajaya saat ditemui wartawan usai bersama Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Provinsi Bali Trisno Nugroho menyerahkan bantuan 1.000 paket sembako lewat Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) di Wantilan Sabha Prakerti, Dalem Gulingan Gede, Desa Gulingan, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung, Rabu (4/8/2021).

Dikatakan akibat pandemi Covid-19 perekonomian Bali minus cukup dalam. Secara kumulatif, perekonomian Bali selama tahun 2020 tercatat tumbuh negatif (terkontraksi) sedalam -9,31 persen atau mengalami perlambatan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang tercatat tumbuh 5,63 persen.

Sedangkan pertumbuhan ekonomi Bali selama kuartal I/2021 juga belum membaik dan tercatat terkontraksi minus 9,85 persen dibandingkan periode sama tahun lalu (year on year/YoY).

Sektor pariwisata Bali yang paling merana bahkan hingga hampir menyentuh titik nol dengan tidak adanya kunjungan wisatawan mancanegara dan hanya mengandalkan kunjungan wisatawan domestik.

Itupun juga mengalami berbagai hambatan karena adanya berbagai kebijakan pembatasan mobilitas masyarakat untuk menekan laju penyebaran Covid-19.

“Tidak ada wisatawan datang ke Bali. Hotel-hotel jadi hotel hantu. Di Kuta malam-malam sangat sepi bahkan bisa ngebut yang dulunya sering macet,” tutur Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPR RI Dapil Bali ini.

“Badung dulu gemerlap, dengan kondisi pandemi Covid-19 sekarang ini Badung perlu dibantu, seperti halnya dengan sembako ini untuk masyarakat,” sambung Rai Wirajaya lantas menegaskan pihaknya akan terus berupaya menindaklanjuti harapan dan aspirasi masyarakat agar bisa dibantu di masa pandemi Covid-19.

Anggota DPR RI empat periode ini lantas mengajak semua pihak gotong royong untuk bisa bertahan dan bangkit dari pandemi Covid-19. Saling peduli, saling membantu, solidaritas ada kata kunci untuk bisa bersama-sama menghadapi dan keluar dari masa-masa sulit ini.

“Dan mari gotong royong bersama agar kita semua bisa survive dan bangkit dari pandemi,” ajak politisi PDI Perjuangan asal Peguyangan Denpasar ini.

Pihaknya lantas menyampaikan terima kasih BI terus menggulirkan bantuan sembako PSBI seperti halnya bantuan sembako PSBI hari ini. “Sebab masyarakat sangat membutuhkan sembako,” kata Rai Wirajaya.

Dikatakan bantuan sembako ini penting bagi masyarakat Bali karena situasi pandemi ini belum pasti kapan selesainya. Tidak ada yang bisa menjawab kapan pandemi Covid-19 ini selesai.

“Makanya dukungan Bank Indonesia lewat bantuan PSBI ini sangat luar biasa kata Rai Wirajaya lantas mengapresiasi kinerja Bank Indonesia yang selama ini sudah luar biasa banyak melakukan upaya membangkitkan perekonomian Bali dan membantu masyarakat Bali dengan bantuan sembako PSBI.

Sementara itu Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Provinsi Bali Trisno Nugroho mengatakan bantuan sembako PSBI ini dirasakan penting terus digulirkan sebab dapat meringankan beban masyarakat.

Ini kepedulian BI bersama Rai Wirajaya dan bentuk kerjasama yang bagus selama ini dalam membantu masyarakat menghadapi pandemi Covid-19. “Saya terus ikuti bantuan Pak Gung Rai selalu tepat sasaran. Ini inspirasi untuk kita terus memberikan bantuan dan menjaga solidaritas kepada sesama,” ujar Trisno Nugroho.

Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kehidupan dunia termasuk di Bali dan kita harus beradaptasi. Kondisi tidak mudah tapi BI Bali mengajak masyarakat Bali tetap optimis Bali bisa segera bangkit menjadi zona hijau dan pariwisata Bali bisa segara dibuka.

“Dengan kolaborasi dan solidaritas tinggi di Bali, kita yakin Bali bangkit. Masyarakat dunia berharap Bali bangkit dan bisa dibuka pariwisatanya,” kata Trisno Nugroho lantas mengapresiasi kebersamaan solidaritas semua elemen masyarakat Bali membantu sesama selama penerapan PPKM Darurat dan PPKM Level 4.

“Ada gerakan gotong royong pembagian makanan di pagi, siang dan sore hari. Masyarakat juga disiplin, ini hal yang positif,” ujar Trisno Nugroho.

Pihaknya pun memotivasi masyarakat agar tetap semangat dan optimis menghadapi pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung hampir 1,5 tahun. BI Bali juga mengajak masyarakat yang belum ikut vaksinasi Covid-19 agar segera vaksin.

“Mari vaksin untuk melindungi kita semua dan tetap jaga prokes 5M,” kata Trisno Nugroho lantas mengapresiasi dan mendukung penuh vaksinasi di Bali berjalan terus.

Apalagi anak-anak usia 12-17 tahun sudah divaksinasi. Kemudian tenaga kesehatan (nakes) juga sudah mulai mendapatkan vaksinasi.

“Dengan gencarnya vaksinasi ini semoga Bali bisa bangkit lebih cepat dan lebih awal dari daerah lain,” pungkas Trisno Nugroho. (wid)