Denpasar (Metrobali.com)-

Setelah hampir sebulan digelar, Parade Gong Kebyar Dan Kesenian Klasik yang melibatkan 60 Sekeha Gong yang ada di Kota Denpasar akhirnya berakhir. Penutupan ditandai dengan penyerahan penghargaan kepada sekeha yang berhasil tampil terbaik oleh Walikota Denpasar IB Rai D. Mantra didampingi Sekda Rai Iswara, Kadis Kebudayaan Md. Mudra dan disaksikan undangan lainnya, Minggu (30/10) di Lapangan Puputan Badung I Gusti Ngurah Made Agung.    

Dalam laporannya Mudra mengatakan, tingginya animo masyarakat kota Denpasar dalam berkesenian tidak terlepas dari upaya kerja keras dan sungguh-sungguh semua pihak. Pemerintah selaku fasilitator yang terus memberi ruang dan kesempatan kepada masyarakat dan para seniman disamping bentuk bantuan lainnya, dukungan pihak swasta dan yang tidak kalah penting lagi adalah dukungan para orang tua, katanya. Kegiatan parade yang melibatkan ibu-ibu, remaja dan anak-anak yang rutin digelar setiap tahun menjadi lebih spesial tatkala Anak-Anak TK ikut tampil menunjukkan kebolehannya. Sungguh diluar dugaan penampilan merekapun tidak kalah dengan kakak-kakaknya, berani, lugas, ceria dengan tidak lupa mengumbar senyum dan disiplin. Sampai-sampai Walikota IB Rai D. Mantra beserta seluruh jajarannya yang ikut langsung menyaksikan penampilan mereka geleng-geleng kepala kagum atas apa yang ditampilkan bahkan Walikota berpesan agar tahun depan mereka terus dilibatkan. Selain masyarakat merasa terhibur, event ini juga berdampak kepada para pedagang disekitar Lapangan Puputan mereka ikut kecipratan rejeki. Seperti dituturkan Bu Wayan seorang pedagang tipat sate yang mangkal di Timur Lapangan, dirinya mengatakan bersyukur terus ada kegiatan di Puputan Badung. Dengan modal berdagang tipat sate dirinya mampu menghidupi keluarga yang kini memiliki dua orang anak yang masih sekolah. Lain pula dengan Heru seorang fotografer keliling, dirinya juga merasa diuntungkan dengan banyaknya event di Kota Denpasar. Selain memperoleh kesempatan memperdalam tehnik foto dia juga kecipratan rejeki dari hasil jepretannya yang perlembar bisa dijual 5 hingga 10 ribu rupiah, ujarnya. Dari 60 peserta yang ikut serta 12 diantaranya terpilih sebagai group yang berpenampilan terbaik yaitu 4 untuk Sekeha Gong Wanita dan 8 untuk Sekeha Gong Anak-Anak. Disamping itu seluruh peserta juga diberikan piagam pengharagaan oleh Walikota Denpasar. Dari keseluruhan penampilan, Komang Astita seorang pengamat seni mengatakan secara kualitas penampilan mereka terus mengalami peningkatan seperti; tehnik, ekspresi, dinamisasi, harmonisasi dan kerjasama. Kedepan dirinya berharap kepada para pembina agar terus memunculkan bibit-bibit baru termasuk tari dan tabuh. Diakhir acara penonton juga disuguhi kesenian klasik wayang wong dari Banjar Pekandelan Desa Sanur Kauh Denpasar Selatan. (Sdn.Hms.Dps.).