spanduk prabowo

Kulon Progo (Metrobali.com)-

Panitia Pengawas Pemilu Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, kembali menerima laporan keberatan pemasangan spanduk pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa di depan kantor Komando Rayon Militer Sentolo.

Divisi Pengawasan Panwaslu Kulon Progo Yuli Sutardiyo di Kulon Progo, Rabu (18/6), mengatakan pada Sabtu (14/6) dari pihak Koramil Sentolo telah melaporkan dan mengirimkan surat keberatannya, sebelumnya pihaknya juga menerima keberatan dari pengurus PCNU Kulon Progo.

“Kami sudah menindaklanjuti dengan mendatangi kantor pemenangan Prabowo-Hatta tingkat kabupaten. Mereka akan menindaklanjuti dari keberatan pihak Koramil Sentolo,” kata Yuli.

Yuli mengatakan alasan Koramil melayangkan keberatan ke Panwaslu Kulon Progo karena spanduk Prabowo-Hatta dipasang bersanding dengan spanduk Koramil yang bertulisan “TNI Netral pada Pilpres 2014”.

“Pihak Koramil Sentolo, khawatir ada anggapan dari masyarakat bahwa TNI tidak netral. Untuk itu, mereka melaporkannya ke Panwaslu. Hari ini, kami juga telah mengirim rekomendasi ke KPU Kulon Progo supaya ditindaklanjuti,” kata Yuli.

Lebih lanjut Yuli mengatakan Panwaslu Kulon Progo juga terus mengantisipasi adanya politik uang pada Pilpres ini.

“Jadwal kampanye saja dibuat KPU pusat, kami juga tidak bisa menganalisa titik-titik rawan. Namun demikian, kami terus melakukan pemantauan praktik politik uang,” katanya.

Sementara itu, Ketua Panwaslu Kulon Progo Puja Rasa Satuhu mengatakan pihaknya juga akan menindaklanjuti laporan aduan pemasangan spanduk kampanye Pilpres di kawasan Temon, berdasarkan laporan Tim Advokasi Jokowi-JK.

Isi spanduk kampanye yang dilaporkan ke Panwaslu pada Sabtu, terkait klaim dari Tim Kampanye Prabowo-Hatta yang menyatakan wilayah Temon menjadi basis massa mereka. “Untuk mengambil sikap terkait aduan tersebut, kami akan berkoordinasi dengan KPU, karena di dalam Peraturan KPU Nomor 16 Tahun 2014 tentang Kampanye, tidak mengatur pemasangan spanduk yang mengklaim wilayah tertentu, sebagai basis massa salah satu pasangan capres dan wawapres,” kata Puja rasa.

Ia mengimbau masing-masing tim Pemenangan kontestan Pilpres 2014, agar menjaga situasi kondusif di Kulon Progo, dengan tidak memasang atribut yang berpotensi memicu konflik.

Pada Pilpres 9 Juli 2014 diikuti dua pasangan calon presiden dan wakil presiden yakni Pabrowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla. AN-MB