Tabanan (Metrobali.com)- Kinerja Pansus Tanah Lot yang selama ini dipertanyakan banyak pihak, utamanya warga Beraban pelan tapi pasti akhirnya menemukan titik terang. Pansus yang selama ini dinyatakan lambat menangani permasalahan pengelolaan obyek wisata Tanah Lot, mulai menunjukkan geliatnya. Tidak mau hanya dikatakan sebagai macan ompong, Ketua Pansus Tanah Lot I Wayan Sarjana  didampingi ketua DPRD Tabanan Ketut Suryadi, Wabup Tabanan Komang Gede Sanjaya beserta rombongan mengadakan studi banding ke Borobudur dan Prambanan, Kamis (4/8) untuk mendapatkan ilmu terkait pembuatan payung hukum pengelolaan obyek wisata.

Rombongan diterima Wakil Ketua DPRD Kabupaten Magelang Saprioto, Ketua Komisi B DPRD Suryantono beserta anggota, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Magelang dan Direktur Taman Wisata Borobudur di gedung DPRD setempat.
Ketua Pansus I Wayan Sarjana pada kesempatan tersebut menyampaikan tujuan kedatangannya beserta rombongan untuk memperoleh gambaran tentang sistem pengelolaan obyek wisata Borobudur sebagai perbandingan dalam pengelolaan obyek wisata Tanah Lot nantinya, karena selama ini yang menjadi pokok permasalahan di Tanah Lot adalah masalah pengelolaannya yang belum maksimal. Menurutnya, bila dilihat dari segi kunjungan wisatawan baik domestik maupun mancanegara, Tanah Lot selalu menduduki ranking terdepan di Indonesia. “Apalah artinya jumlah kunjungan wisatawan yang banyak apabila pengelolaannya belum maksimal. Karena itu kami dari pansus Tanah Lot melakukan studi banding ke tempat ini, mudah-mudahan ke depannya pengelolaan Tanah Lot bisa seperti yang diharapkan banyak pihak dan tidak ada yang merasa dirugikan nantinya,” ujarnya.

Ditemui di tempat terpisah, Sarjana menegaskan selama ini pihaknya beserta tim sudah berupaya melakukan berbagai kajian terhadap pengelolaan obyek wisata Tanah Lot. “Kami tidak mau gegabah mengambil sikap. Perlu kesabaran serta kerja keras untuk menangani masalah ini karena banyak pihak yang terlibat di dalamnya,” imbuhnya.

Ditambahkan, studi banding seperti ini diharapkan mampu menjadi suatu jawaban dan solusi untuk memecahkan berbagai permasalahan dan polemik terhadap pengelolaan obyek wisata Tanah Lot.
Selanjutnya rombongan  Pansus melakukan peninjauan secara langsung di obyek wisata Borobudur. Tim Pansus sangat terkesan dengan pengaturan lalu lintas wisatawan ke tempat belanja souvenir yang sangat tertib dan terlihat pedagang lokal lebih ditonjolkan. Tamu yang berkunjung pun terlihat sangat nyaman dengan suasana yang disuguhkan.