Pande Mangku Rata: Gubernur Tidak Harus Kalangan Puri
Gianyar (Metrobali.com)-
Gubernur Bali tidak harus berasal dari kalangan puri, siapun boleh menjadi Gubernur Bali asalkan mempunyai wawasan internasional dan juga Sumber Daya Manusia (SDM) yang bagus, hal itu diungkapkan Ketua Dewan Pimpinan Daerah Komisi Nasional Penyelamatan Aset Negara (DKD Komnaspan) Gianyar, Pande Mangku Rata.
Lebih lanjut dikatakannya, SDM yang baik merupakan persyaratan paling penting, karena kemampuan SDM akan berdampak kepada kemampuan gubernur itu nantinya. “Kemampuan SDM sangat diprlukan bagi pemimpin Bali. Masyarakat bembutuhkan pemimpin yang pintar, kerjakeras dan peduli masyarakat kecil,” ujarnya.
Sekarang sudah tidak jaman feodalisme lagi, karena itulah kepala daerah tidak harus dari kalangan puri, siapa saja boleh menjadi kepala daerah asalkan mempunyai SDM yang bagus. “Tidak jaman lagi kepala daerah harus dari kalangan puri. yang terpenting adalah SDM-nya,” tegasnya.
Mangku Rata juga sangat menyayangkan ada partai, yang diibaratkannya sebagai ‘perusahaan politik’ yang menjual partainya untuk kendaraan bagi kandidat yang ingin maju dalam pilkada. dampaknya, utuk bisa maju dalam pilkada dengan menggunakan partai tersebut, seorang kandidat harus rela merogoh koceknya milyaran rupiah. “Akibatnya, setelah mejadi kepala daerah, maka orang itu akan korupsi dan yang rugi adalah masyarakat,” terangnya.
Bagaimana daerah ini bisa maju,kalau untuk bisa menjadi calon kepala daerah harus mengeluarkan biaya yang cukup besar. Untuk itu, Mangku Rata mengajak semua masyarakat untuk berpikir cerdasdalam memilih kepala daerah. Baginya, siapapun boleh menjadi Gubernur Bali, yang terpenting mempunyai kemampuan dan SDMnya bagus. “Gubernur Bali tidak harus dari kalangan puri. yang penting bisa mensejahterakan masyarakat Bali,” tegasnya.
Menurutnya, Bali tidak butuh pemimpin dari puri, tetapi dibutuhkan pemimpin yang mempunyai wawasan internasional dan SDM yang bagus. “Lebih baik pilih pemimpin bukandari puri, dibandingkan berasal dari kalangan puri tetapi tidak berwawasan,” ajaknya. TRA-MB
16 Komentar
apakah tidak kebablasan namanya ? jangan sampai wawasan tentang Bali bodoh tapi mekecos (melompat tahu wawasan internasional. menurut saya jangan lah terlalu tinggi hayalannya. cukup dekat-dekat saja – GUMI BALI NE DOGEN KONDEN KERAMBANG LAN TATAS UNING DENGAN SEGALA KEKAYAAN BUDAYA BALI YANG ADILUHUNG WARISAN LELUHUR KITA, JEG SAGET MEKECOS INTERNASIONAL. JABA KAL BISANE NGALIH INVESTOR NGEBANGUN HOTEL BAANG IJIN TUR TAGIHIN SUKSES FEE . HADAH …HADAH………. ARUHHHH…..!!!!
yg kasih ijin hotel itu kan para bupati dan walikota. Bukan gubernur
Sy setuju dgn ulasan tsb di atas. Hrs punya wawasan luas jadi pemimpin
pak urujoe saya tdk memihak si A atau si B. kayaknya bpk baru membaca berita online mungkin bacaan bpk sebelumnya cuma balipost dan tontonannya balitv yg berita dan siarannya bisa ditebak yaitu orang baik dan bagus itu – itu saja begitu juga sebaliknya orang yg paling jelek itu – itu juga di bali sehingga tidak tahu yg ngeluarin ijin hotel dan restoran itu siapa.
pak urujoe saya tdk memihak si A atau si B. yg penting bali lebih maju dan lebih dari sekarang. kayaknya bpk baru membaca berita online mungkin bacaan bpk sebelumnya cuma balipost dan tontonannya balitv yg berita dan siarannya bisa ditebak yaitu orang yg disanjung baik dan bagus itu – itu saja begitu juga sebaliknya orang yg paling jelek dan gagal itu – itu juga, sampai – sampai yg ngeluarin ijin hotel dan restoranpun bpk tidak tahu. perlu bpk ketahui ijin hotel dan restoran itu kewenangan bupati/walikota. kita harus bijaksana menyikapinya jgn asal beda dulu ada baiknya saling berbagi informasi dari semua medi cetak, media online, dan media tv. suksma somoga makin bertambah informasi dan wawasan kita. selamat hari raya nyepi.
Yang tau gumi Bali aja tp gak punya wawasan international akan kurang berkembang, yang punya wawasan internatioanl malah akan sangat menghargai budaya lokal krn dalam pergaulan international justru saling berlomba2 menonjolkan ciri khas budaya dari mana mereka berasal
Apang ade raosang den pak Mangku.. mekejang mengharap ne luung,,, jangan menjelekkan suatu kelompok/golongan…..
hehehe sedikit mengkririk ya….cara membuat beritanya kok bertele tele sekali, gak enak dibaca kata katanya bolak balik itu itu saja.
kandidat Puri keterlaluan, semestinya wakilnya jangan berembel Dewa, cari wakilnya I Wayan ,Made, ini tidak mengapresiasi semeton non Puri, cotoh pemenangan Bupati Gianyar , berpasangan agung dengan Wayan… kan bisa menang,
Bisa ditebak..!INI yg pny comment adalah yg pro PASTI-KERTA dan yg mndukung PAS., sah2 saja tp jgn sampek emosional krn yg paling untung tetaplah para kandidat.
Kita berpendapat yang beda sah-sah aja….asal jangan menjunjung tinggi pendapat yg menurut kita paling bener dan bagus….Kita berbicara dan berpendapat yang realis aja….kita menilai pemimpim itu dari apanya…? Kan kebijakan-kebijakan yang dibuat……Dan setiap kebijakan yang dibuat dampaknya seperti apa…..? Tanya diri kita berdampakkah dengan perubahan kehidupan kita….? Apa kebijakan itu hanya berdampak buat segelintir…dan diri kita tetap jadi penontonnya hanya bersorak jika lucu dan memaki dikala kita dirugikan,,,,,,,
Pak Dewa Yoga, memang benar sekali pemimpin itu dinilai salah satunya dari kebijakn2nya. Tetapi kalau kita bertanya mengenai apakah kebijakan itu berdampakkah dengan perubahan kehidupan kita sendiri? Yang jelas tentu tolok ukurnya pasti secara umum bukan memakai tolok ukur perseorangan – karena kehidupan seseorang lebih banyak tergantung dari kemampuan orang itu sendiri. pemerintah hanya memberikan kebijakan saja yang sifatnya memberi kemudahan atau stimulus dan mengatur supaya teratur. Tolok ukur secara umum misalnya masalh pelayanan masyarakat dalam: kesehatan, pendidikan, fasilitas umum dan infra struktur dll, pengelolaan aset2 dan bagaimana dampaknya kepada masyarakat luas, pengelolaan APBD dan pemanfaatanya, dll. Nah kita lihat apa semuanya itu dimanfaatkan atau berdampak kepada segelintir orang apa tidak? Saya pikir seperti disinilah penilaian sebenarnya. Suksma.
boleh nanya gak..??? apa masalahnya mangku ama bali post, sampai2 balipost tidak berpihak ama mangku….
mksd loe, org puri gak boleh jdi pemimpin gituu???
tolong jgn lupa bahwa sejarah Bali tidak bisa lepas dri Puri
kami sudah ngayah dan menyatu dengan rakyat sejak Bali ini ada..
klo tidak bisa objektif sebaiknya jgan komentar
mentang2 nama anda sama dengan idola anda
jujur sebenarnya saya tidak memihak keduanya, tapi bila kami disudutkan seperti ini
Kami akan melawan!!
demi keadilan
maamp numpang lewat, kommentar bapak- bapak di atas memang benar, maap kebetulan saya menyambung hidup di negeri sakura, pada pemilihan yang lalu say# tidak memilih, dan pemilihan yang akan datang pun saya tidak bisa memilih, kerena saya berada di negeri orang, dan saya bukan dari golongan puri atau dari si made, tetapi terus terang saya bangga sekali dengan gubenur yang sekarang, kedrena program programnya lansung di nikmati, di rasakan msyarakat, dengan adanya program jkbm saya rasa sangat tepat seka li bagi masyarakat bali , antah siapa yang punya gagasan itu saya kurang tau juga, tetapi menurut saya pak mankulah orang pinplan, maap sekali lagi, saya bukan menjelekkan yan lain,
ayoo yg comment smw diboncengi kepentingan politik nie….
masyarakat bali harus sadar ,bahwa bali sebagai tujuan wisata internasional,banyak yang berkepentingan ,mau nagk mau bali harus punya pemimpin yang berwawasan lokal..nasional dan internasional. jangan memilih pemimpin bali …yg tdk pernah keluar dari sangkar…hanya tahu di denpasar itu pun belum ada bukti berhasil…saya nonton di youtube..malu punya pemimpin tdk berwawasan…bicara saja ngak..ngak ..nguk..nguk. RAKYAT BALI HARUS SADAR INI ERA DEMOKRASI. kesalahan 5 menit rakyat sengsara.
contoh lain..bali mandara diakui program PDIP..menurut sudana ,itu murni ide PAK MANGKU PASTIKA> SANGAT MEMALUKAN mengakui program orang lain. inikah Kualitas calon gubernur Bali?????