Foto: Ketua DPW PSI  Bali I Nengah Yasa Adi Susanto dan Ketua DPD PSI Bangli Pande Ketut Bangbang Liawan usai penandatanganan MoU.

Bangli (Metrobali.com)-

Belum lama ini Kabupaten Bangli sempat dihebohkan dengan penemuan alat untuk mengolah air menjadi bahan bakar yang dibuat secara otodidak oleh pria asal Desa Kawan, Bangli, Pande Ketut Bangbang Liawan.

Siapa sangka karena mengalami kesulitan dalam mengurus hak paten, pria yang akrab disapa Wawan ini melirik partai politik sebagai wadah untuk memperjuangkan hasil kreatifitas anak muda di Bangli.

Pilihannya pun jatuh kepada Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Bahkan tak tanggung-tanggung langsung Pande Ketut Bangbang Liawan menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) sebagai Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Solidaritas Indonesia Kabupaten Bangli masa jabatan 2020-2025.

Menjadi Ketua DPD PSI Bangli, Wawan mengaku sangat senang karena ia menilai PSI dapat menjadi wadah bagi pemuda dan milenial khususnya di Kabupaten Bangli untuk menggerakkan kreatifitas dan mengembangkan potensi anak muda di Bangli.

“Perasaan saya sangat senang karena PSI merupakan partai yang berani dalam menyuarakan kepentingan masyarakat khususnya anak muda milenial,” kata Wawan, Rabu, (12/2/2020).

Menurut pria lulusan Seni Pedalangan Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar ini PSIadalah partainya anak muda. Karenanya ia ingin menggerakan anak muda untuk berjuang dan mengembangkan kreatifitas lewat PSI.

“Sehingga gerakan anak muda tidak lagi dipandang sebelah mata,” imbuh ayah dari lima orang anak ini.

Sementara itu, Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PSI Provinsi Bali, I Nengah Yasa Adi Susanto yang ikut mendampingi proses penandatanganan MoU dengan DPP PSI pihaknya sangat senang bisa bertemu dengan Wawan yang memberikan angin segar bagi kepengurusan di Bangli.

“Saya harap kepengurusan di Bangli yang kemarin belum tergarap maksimal di tingkat kecamatan dan desa bisa dilanjutkan oleh Bro Wawan. Dengan mengajak anak muda melalui pendekatan seni dan teknologi, saya harap dapat menarik anak muda untuk bergerak melalui PSI,” ungkapnya.

Adi Susanto menambahkan dari 9 kabupaten di Bali saat ini yang baru melakukan pendandatanganan MoU ada 5 kabupaten/kota. Adi Susanto berharap dapat segera bertemu dengan orang-orang yang potensial untuk membangun dan menggerakkan PSI di daerah lain di Bali.

“Kami masih akan mencari pengurus terutama Ketua untuk di Kabupaten Badung, Buleleng, Jembrana dan Gianyar,” tandasnya. (dan)