pancasila


Jakarta (Metrobali.com)-
Dalam memerangi perselisihan yang diklaim berlatarbelakang agama, pembinaan masyarakat melalui pendalaman nilai-nilai Pancasila bisa menjadi salah satu senjatanya.

Uskup Agung Jakarta, Ignatius Suharyo, mengatakan, tokoh agama perlu tetap melakukan pembinaan pada jamaahnya sekalipun dirasa sulit. Dalam pembinaan ini, umat perlu diajak mengkhayati nilai-nilai Pancasila.

“Pastilah melalui pembinaan umat yang tidak boleh berhenti, kalaupun tampaknya gagal. Salah satunya adalah membina umat untuk memahami secara benar dan mengkhayati nilai-nilai Pancasila,” kata dia, di Jakarta, Sabtu (18/7).

Lebih lanjut dia menuturkan, Pancasila merupakan dasar negara kesatuan yang mempersatukan bangsa yang terdiri dari banyak suku, budaya dan agama.

“Memang Pancasila harus disembuhkan dari luka-lukanya di masa lampau. Umat Katolik di wilayah-wilayah pelayanan saya seperti DKI Jakarta, Tangerang, dan Bekasi selama lima tahun mendatang akan mendalami dan mengkhayati nilai-nilai Pancasila,” tutur dia.

Di samping itu, lanjut Suharyo, menyikapi perselisihan berlatarbelakang agama, masyarakat juga perlu berpikir kritis.

Menurut dia, kekritisan pemikiran bisa bermanfaat untuk melihat bahwa agama selama ini diperalat untuk kepentingan yang tidak terpuji.

“Perlu juga mengajak umat untuk semakin kritis kalau agama diperalat untuk kepentingan yang tidak terpuji,” kata dia.

Sebelumnya, bertepatan dengan Hari Raya Idul Fitri 1436 H pada Jumat (17/7) lalu, terjadi kericuhan seiring aksi pelemparan yang berujung terbakarnya masjid di Karubaga, Kabutan Tolikara, Papua.

Akibatnya, jemaah muslim yang sedang menggelar shalat Idul Fitri ketakutan dan membubarkan diri. AN-MB