Suweta1

Denpasar (Metrobali.com)-

Partai Amanat Nasional berhasil meraih satu kursi DPRD Provinsi Bali periode 2014-2019 dan menjadi catatan tersendiri bagi partai politik berlambang matahari terbit itu selama pesta demokrasi lima tahunan di Pulau Dewata.

“Kami bangga bisa merebut calegnya lolos ke DPRD Bali pada pemilu legislatif kali ini, walau hanya merebut satu kursi yang diraih Ketut Jengiskhan,” kata Ketua DPW PAN Provinsi Bali Gde Njoman Suweta di Denpasar, Selasa (22/4).

PAN masih baru di Bali disertai dengan beragam tantangan yang dimiliki, seperti masih adanya cara pandang masyarakat Bali bahwa PAN merupakan partai berbasis agama. Padahal sebenarnya adalah partai nasionalis, maka keberhasilan merebut satu kursi DPRD Bali, itu sebuah pencapaian PAN di Bali yang patut dibanggakan.

“Partai lain saja yang sebelumnya memiliki satu kursi di DPRD Bali, namun pada pileg kali ini tidak ada peningkatan jumlah kursi yang diraih,” ucap politikus asal Kabupaten Buleleng itu.

Suweta lebih lanjut mengatakan parpol yang lahir setelah reformasi itu baru bangkit. Bahkan di Bali PAN belum dikenal masyarakat pedesaan.

Selain itu adanya pemahaman yang rendah pemilih di desa tentang tata cara pencoblosan. Mereka masih berpikir pilih partai sehingga mencoblos gambar partai.

“Perjuangan PAN untuk meloloskan wakilnya di setiap tingkatan lembaga legislatif itu berat. Namun lolosnya wakil PAN dari Dapil Buleleng itu telah diprediksi sebelumya. Sebab, karakter masyarakat Buleleng lebih terbuka dan moderat,” kata mantan Wakil Kapolda Bali.

Menurut dia, masyarakat Buleleng bisa menerima pemahaman bahwa PAN itu partai nasionalis yang lahir dari rahim reformasi. Itu berbeda dengan masyarakat di daerah lainnya yang masih menilai PAN itu partai agama, sehingga pilihan mereka lari ke partai nasionalis lainnya di Bali,” ujarnya.

Suweta menambahkan bahwa di pundak kader PAN di DPRD Bali itu nanti akan mengemban tugas sesuai visi perjuangan untuk Bali, yakni konsisten perjuangkan Bali untuk tidak dikorbankan untuk pariwisata. Namun, mendorong pembangunan di sektor pariwisata yang harus bisa memberi manfaat untuk Bali.

“Ke depan pariwisata itu harus bicara kualitas, bukan kuantitas. Menurut saya bukan bagaimana mendatangkan banyak wisatawan, tapi sejauh mana wisatawan itu bisa memberikan manfaat untuk masyarakat Bali,” ucapnya.

Oleh karena itu, kata dia, satu-satunya caleg PAN yang lolos di DPRD Bali tersebut harus berani bersikap kritis dan obyektif terhadap permasalahan yang ada di Pulau Dewata.

“Amanat yang diberi kepada rakyat harus juga mampu memperjuangkan kepentingan mereka melalui lembaga legislatif,” katanya.