Denpasar (Metrobali.com)-
Damai tidak hanya merujuk pada keadaan tanpa perang. Damai menyaratkan keberadaan kasih pada jiwa-jiwa yang telah mencapainya. Begitulah yang hendak diungkap Bundhowi melalui karya seni fotografinya. Pada pameran tunggalnya kali ini, seniman yang dikenal dengan fotografi konseptual serta teknik montasenya yang unggul ini mencoba menyikapi masalah kedamaian dan perdamaian.

Bundhowi mengeksplorasi talentanya guna mengartikulasikan pengalaman serta misi pribadinya terkait upaya menyampaikan konsep damai yang universal. Jiwa seni fotografi Bundhowi terpicu ketika mengemban misi pendidikan dan kemanusiaan di bawah Save the Children Federation, The Experiment in International Living, dan the ‘World Learning Incorporated’, di mana ia terjun mengurusi pendidikan para pengungsi dari Kamboja dan Vietnam di kamp pulau Galang (1975 – 1980an).

Sejak itu Bundhowi, kelahiran Salatiga yang kini bermukim di Bali, terpanggil berkarya dengan mengusung konsep damai di dunia yang semakin mengglobal namun penuh konflik. Karya-karyanya adalah sebentuk antitesa dari fotografi perang umumnya yang biasa dipenuhi imaji-imaji kekerasan, pertempuran dan konflik serta wajah-wajah pilu pengungsi. Bundhowi menghadirkan fotografi sebagai “interprestasi harapan damai”, sebuah seni fotografi kontemporer dengan makna mendalam. Di tengah bombardir fotografi jurnalisme perang dengan “news worthiness”, fotografi Bundhowi menawarkan oasis damai yang menyejukkan.

Bundhowi sempat berpameran tunggal di banyak tempat, antara lain: “Refugee” Solo, Photography exhibition, Galang – Indochina Refugee Camp, Indonesia (1988), “Images of Peace”, Solo – Evans Head, NSW, Australia (2000), “The Promise of Dawn”, Solo, Ganesha Gallery, Four Seasons Resort, Bali, Indonesia (2001), “Indonesia Goes Bush”, Touring art talk and presentation, intensive Workshop and lecture in different cities – NSW) Art presentation & Artist in Residence Australia, NSW, (2002), “A Bridge of Peace”, Solo, Xintong Arcade, Luang Prabang, Laos (2004-2005), “Kedamaian”, Trio Exhibition, Barber Gallery, Guelph, Toronto, Canada (2006), “An Invitation to Peace”, Solo Exhibition, (April –May) Solo, Alila Jakarta, Jakarta – Indonesia (2007) dan lain-lain.

Pembukaan pameran akan dilaksanakan  Minggu, 11 September 2011, pukul 18.30 Wita. Pameran untuk umum : 12-20 September 2011, pukul 10.00-18.00 Wita. (MB-SUT)