Poto : Nengah Sumerta (alm)

Karangasem (Metrobali.com)-

Tak ada firasat khusus yang dirasakan keluarga Nengah Sumerta(49) , Selasa (30/4) lalu. Anggota KPPS di TPS 5, Desa Pesedahan , Karangasem, menghembuskan nafas terakhir.  Kematian korban, diduga karena kelelahan menjalankan tugas sebagai KPPS.

Istri korban , Nyoman Simpen menuturkan tak ada penyakit serius yang di derita korban. “Ketika tanggal 17 April, besok paginya baru pulang, langsung tidur. Mengeluh sakit kepala, berobat, katanya tensi tinggi,” tutur ibu 2 anak ini.

Ia menambahkan, Sumerta, juga sempat mengeluh nyeri di bagian dada pasca kelelahan lembur di KPPS. “Saya tannya, sebabnya, suami saya sempat bilang, mungkin karena kepikiran anak pertama, yang baru berangkat 3 hari ke kapal pesiar,” tutur Simpen.

Puncaknya, pada tanggal 30 April lalu, rekan kerja korban, melarikan Sumerta ke RSUD Karangasem, yang memang kesehariannya berdinas di sebagai anggota pemadam kebakaran Kabupaten Karangasem. “Temannya cerita, pas ke RSUD , suami saya masih biasa. Terus mengeluh nyeri dada, beberapa saat kemudian sudah tidak ada (meninggal),” tutur Simpen.

Sebelumnya, pagi hari, sebelum Sumerta bekerja. Hal tak biasa ditunjukkan, cucunya. Tak biasa, sebelum berangkat berdinas, cucu dari anak kedua Sumerta ingin di gendong , dan ingin ikut ke tempat kerja. “Saya sempat merasa aneh, kok tumben cucu saya begitu,” Ungkap Simpen. Tak disangka itu adalah pelukan terakhir Sumerta untuk cucunya. Sumerta telah diupacarai secara pembakaran jenasah Hindu pada Rabu (1/5) sore.

Pewarta : Made Yunda