Gianyar, (Metrobali.com)-

Konsep  “Mapitulung atau Matetulung (saling bantu)” sudah lama hidup  dalam  praktik kehidupan masyarakat Bali. Akar nilai-filosifinya  dijumpai dalam banyak manuskrip dan selanjutnya diturunkan dalam pelembagaan sistem sosial yang membuat orang Bali memiliki  ketangguhan (resilience), proteksi sosial dan juga  social capital untuk bertahan (survive) dan dalam menghadapi setiap  guncangan/krisis di komunitasnya.

Hal itu dikatakan AA Ari Dwipayana, Selasa (7/7) penggagas tema Pablibagan Virtual Puri Kauhan Ubud ini kepada Metrobali.com melalui WA.

Dikatakan, sejalan dengan perjalanan waktu pranata tradisional Mapitulung ini  berdampingan, bersaing atau bahkan disubstitusi  oleh sistem  perlindungan dan kesejahteraan sosial yg di delivered oleh Negara. Terutama dengan mulai dikenalkannya skema bantuan sosial (bansos) oleh negara.

“Di masa pandemi,  kita melihat kedua instrumen perlindungan sosial sedang bekerja. Pemerintah telah menyalurkan berbagai skema bansos. Selain itu, bermunculan inisiatif  mapitulung  dari masyarakat dan komunitas baik di desa adat sampai dengan kelompok CSO. Mulai dengan cara: berbagi sembako, membeli produk petani lokal sampai dengan saling menjaga antar tetangga, ” kata AA Ari Dwipayana.

Untuk membedah lebih jauh  konsep dan praktik mapitulung atau metetulung di masa Pandemi, Pabligbagan Virtual #5 menghadirkan nara sumber:

1. *Ganjar Pranowo*, Gubernur Jawa Tengah, Penggerak Jogo Tonggo

2. *Sulastama Raharja*, Penggerak KAGAMA Canthelan.

3. *Tjokorda Raka Kertyasa (Cok Ibah)*, Bendesa Desa Adat Ubud

4. *Ida Bagus  Mandara Brasika*, Penggerak “DariDesaku” : Gotong-royong Borong Sayur Petani Lokal.

Pabligbagan Virtual #5 akan diselenggarakan:

Hari/tanggal: *Minggu, 12 Juli 2020.*
Mulai pukul: 15-18 WITA

Silakan join Zoom Meeting
https://us02web.zoom.us/j/8793552248

Meeting ID: 879 355 2248

Tempat terbatas 100 orang. Silakan join lebih awal jam 14.30 WITA. Selain melalui zoom bisa juga mengakses siaran live via YouTube https://www.youtube.com/channel/UCG3P3MOgSbysaNZbo2xJLhw.

Editor : Nyoman Sutiawan