Salah seorang warga mbrlu gas melon di SPBU Kaluakah
Jembrana (Metrobali.com)-

Mengantisipasi kelangkaan gas elpiji 3 kilogram di Kabupaten Jembrana, Bali, Pertamina perwakilan Bali menggelar operasi pasar, Kamis (14/5).
Namun sayang, diduga karena kurang sosialisasi, operasi pasar dengan menyasar tiga kecamatan di Kabupaten Jembrana, Kecamatan Negara, Kecamatan Melaya dan Kecamatan Jembrana, sepi pembeli.
Pasalnya, dari 560 tabung gas melon disetiap kecamatan, hanya laku beberapa saja. Padahal gas melon itu dijual dengan harga HET (harga eceran tertinggi) Pertamina Rp.14.500. Seperti di SPBU Desa Kaliakah, Kecamatan Negara. Dari 560 tabung gas melon yang disediakan hanya laku 123 tabung saja.
Sumiatun (40), salah seorang warga Desa Kaliakah mengaku mengetahui ada operasi dari tetangganya.
“Saya beli dua, karena harganya jauh lebih murah dari di warung” ujarnya, Kamis (14/5).
Beda dengan Rohim Jofrin (38), warga lainnya. Ia mengaku tahu ada operasi saat mengisi premium. “Tahu ada operasi saya terus pulang mengambil tabung. Kalau di warung saya beli Rp.19.000, disini lebih murah” terangnya.
Warga lainnya berharap operasi pasar gas melon dapat berlanjut. Karena saat terjadi kelangkaan, harga gas melon disejumlah pengecer bisa mencapai Rp.19 ribu hibgga Rp. 20 ribu. MT-MB