ojk

Manado (Metrobali.com)-

Deputi Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulut Gorontalo dan Maluku Utara Dwi Suharyanto mengimbau masyarakat agar berhati-hati terhadap investasi tidak jelas yang saat ini marak di Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara.

“Mengapa tawaran investasi dengan imbal hasil (return) tinggi marak di Indonesia dan mulai marak di Manado karena masyarakat hanya tergiur dengan tawaran investasi dengan hasil menakjubkan,” kata Dwi, di Manado, Jumat (8/8).

Dwi mengatakan, ada beberapa hal menyebabkan banyaknya tawaran investasi dengan return tinggi di Indonesia. Banyak orang Indonesia yang tergiur atas tawaran investasi dengan hasil menakjubkan dan mereka berpikir akan cepat kaya dengan sangat mudah.

“Selain itu tingkat pengetahuan dan pendidikan tentang uang dan investasi penduduk kita masih sangat rendah, sehingga mudah tergiur dan tertipu,” kata Dwi.

Setelah ada ‘booming’ investasi dengan return tinggi dan pemberitaan tentang penipuannya, biasanya akan reda tawaran-tawaran demikian.

“Namun setelah beberapa waktu/tahun akan muncul kembali karena selalu saja akan ada orang bodoh berikutnya. Sejarah selalu mencatat seperti itu di dunia,” jelasnya.

Ia mengatakan, sebagai masyarakat harus sikapi uang dengan bijak, jika ingin berinvestasi harus diteliti baik-baik dan tingkat kewajaran returnnya.

“Bunga bank 7-10 persen per tahun dan untuk bisnis 15 hingga 20 persen, jika di luar dari ketentuan tersebut maka jenis investasi tersebut diragukan kewajarannya,” katanya.

Kalau ada yang mencurigakan segera laporkan ke OJK, katanya dan pihaknya akan segera menindaklanjuti sehingga masyarakat tidak dirugikan.

Saat ditanya soal investasi Boss Venture di Sulut, arisan Manusia Membantu Manusia (MMM), Dwi mengatakan bahwa OJK tidak mengetahuinya sama sekali.

Dwi menyatakan nantinya setiap iklan produk jasa keuangan harus bertuliskan “terdaftar dan diawasi OJK”.AN-MB