Denpasar (Metrobali.com)-

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Bali mendorong perbankan di Pulau Dewata untuk fokus menyalurkan kredit kepada sektor produktif.

“Kami harapkan ke depan perbankan lebih efektif lagi melakukan pembiayaan sektor produktif karena di Bali banyak tumbuh sektor produktif baru yang perlu dibiayai,” kata Kepala OJK Bali, Zulmi ditemui usai membuka Pertemuan OJK Tahunan di Sanur, Denpasar, Selasa (24/2).

Menurut dia, sektor produktif yang banyak tumbuh di Pulau Dewata di antaranya kegiatan usaha dagang, usaha produksi dan usaha lain yang bukan merupakan usaha konsumtif.

Lebih lanjut Zulmi menjelaskan bahwa sejauh ini perbankan di Bali sudah berperan dalam menyalurkan kredit secara efektif kepada sektor produksi.

Dia mengungkapkan bahwa total penyaluran kredit perbankan di Pulau Dewata selama tahun 2014 meningkat Rp9,14 triliun atau 16,56 persen dibandingkan total kredit tahun 2013.

Jumlah itu terdiri dari kredit yang disalurkan oleh bank umum sebesar Rp55,73 triliun dan syariah Rp1,48 triliun dan BPR sebesar Rp7,1 triliun.

Selama tahun 2014, kata dia, sebesar 63,34 persen kredit didominasi oleh kredit produktif yang terdiri dari kredit modal kerja sebesar 40,97 persen dan kredit investasi sebesar 22,19 persen.

“Disamping itu 41,97 persen kredit yang disalurkan tergolong kredit produktif UMKM dengan pertumbuhan sebesar 31,4 persen,” imbuhnya.

Di sisi lain dalam meningkatkan peran perbankan untuk pembiayaan sektor pembangunan, OJK memberikan sejumlah inisiatif di antaranya penyesuaian bobot risiko dalam pembiayaan sektor ekonomi prioritas yang ditetapkan oleh pemerintah sebagai insentif bagi perbankan.

Pihaknya juga memfasilitasi hubungan antara bank dengan perusahaan penjamin kredit daerah, BPR, dan lembaga keuangan mikro atau koperasi untuk mendorong pertumbuhan kredit di daerah.

OJK sendiri, kata dia, dalam waktu dekat akan meluncurkan aturan mengenai “e-licensing” untuk mempercepat proses perizinan terkait kelembagaan, kepengurusan dan produk atau aktivitas di industri perbankan secara elektronik.

Selain itu pihaknya juga memberikan inisiatif kepada bank-bank BUMN agar meningkatkan efisiensi dan daya saing perbankan nasional.

Sedangkan kepada bank asing yang beroperasi di Pulau Dewata, OJK juga mengharapkan peran besar mereka di dalam mendorong kegiatan perdagangan dan investasi terutama untuk membangun kerja sama bilateral dengan negara asal bank. AN-MB