Denpasar (Metrobali.com)-

Masih ingat The Rollies ? Group musik legend, satu ini masih eksis tampil dari satu pentas ke pentas. Ya, The Rollies, satu group musik legenda yang tercatat punya kharisma tersendiri seperti pada group band lainnya pada masa itu. Dalam satu kesempatan belum lama, Koran  ini  kebetulan bertemu dengan salah satu pemain lamanya yakni, Oetje F. Tekol, pencabik bass supergroup dari Bandung itu, di sebuah Hotel di kawasan Sanur Denpasar. Inilah sekilas bincang -bincangnya :

Saat ini Rollies masih eksis dengan tampil dari pentas ke pentas lainnya. Seperti belum lama ini juga tampil di sebuah TV nasional dalam suatu acara musik legenda. “ Rollies masih ada. Hanya Personilnya yang gantiin temen yang udah meninggal, “ sela Oetje. Yah seperti pada personal lamanya yang sudah meninggal dari Delly  (diganti oleh Alfred ) Gito ( diganti oleh Guswin ) Bonni, dan Deddy Stanzah. Sedangkan pemain lama, yang masih ada dari Oetje F Tekol, (bassit), Benny Likumahuwa ( Trombone), Iskandar (Tenor) Jimmy Manopo (drum) Abadi Susman (Keyboard) dengan personal tambahan lain, Masri ( Guitar) dan Hendro (trompet). Bila menengok kebelakang lagi sebenarnya ada personal awal yang sudah meninggal pula, yakni Iwan Krisnawan. Sedang berita baru dari Rollies pula, akan segera merilis album baru. ‘ Yah, kita akan buat rekaman album baru Rollies, “ ujarnya.

Nah, berikut mencoba menyimak perkembangan lagu -lagu sekarang dan group bandnya menurutnya rata -rata hampir serupa.  “ Saya tidak bisa membedakan ini suara siapa, dan band siapa, karena banyaknya hampir sama, ya, “  ungkapnya. Fenomena itu disadarinya karena banyak faktor produser yang lebih banyak memegang peranan dalam dunia rekaman sekarang. “ Mana yang laku itu yang mesti ditiru. idealisme banyak berkurang, banyak sekali, “ siratnya dengan tersenyum.

Sementara di eranya hampir rata- rata punya ciri khas tersendiri. Baik dari group bandnya sendiri, juga penyanyi solonya. “ Jaman kita dulu tahu, kan ? Kalau denger satu lagu itu, O, itu pasti Koes Plus, Panbers, D’lloyd, misalnya, itu lagunya God Bless itu Rollies, juga penyanyinya Itu suaranya Broery Marantika,  Hetty Koes Endang, Bob Tutupoly, Emelia Contessa,Grace Simon dan lainnya, ”  jelasnya.

Bahwa seperti group band pop, seperti Koes Plus, Mercys, Panbers, D’lloyd, dan masih banyak lainnya, namun pada corak music dan lagunya mereka berbeda sekali. Begitupun dengan group sekelas Roliies, God Bless, SAS, Rhapsodya, Barong Band, dan lainnya.  “ Dan itu sangat ketahuan dari musik dan lagunya, kalau mereka itu siapa, “ selanya. Dengan begitu, produser saat itu harus memilih akan mengeluarkan lagunya group apa jika corak itu yang memang sedang In di Pasar, bukan menuruti kehendaknya group/ penyanyi harus menyanyi lagu yang begini, misalnya. “ Roliies, dan mungkin juga group band lain,  sebenarnya saat itu juga banyak diajak menuruti selera pasar (produser) tapi kita selalu menolak. Karena itu bukan khas Rollies,” kisahnya.

Menyimak kembali era kejayaan Rollies, dengan personalnya yang melejitkan namanya diblantika musik nasional bahkan internasional, lewat punggawanya seperti Delly, Gito, Benny, Oetje, Bonni, Dedy, Iskandar,iwan, Jimmy, adalah supergroup dengan  khas warna sebagai group music brass, yang saat itu tidak ada duanya. Lewat lagu -lagu bekennya yang banyak seperti pada hitnya yang sampai sekarang masih dikenal yakni, Salam Terakhir. Rollies, satu group besar yang patut diteladani oleh anak -anak band sekarang. HP-MB