Oesman Sapta

Jakarta (Metrobali.com)-

Wakil Ketua MPR RI dari DPD RI Oesman Sapta meminta pemerintahan Presiden Joko Widodo memfokuskan pembangunan bangsa dan negara dari daerah.

“Indonesia merupakan bagian dari daerah-daerah. Karena itu, membangun Indonesia adalah membangun daerah-daerah,” kata Oesman Sapta Odang (OSO) pada diskusi “Perspektif Indonesia: Kabinet Kerja Kesejahteraan Masyarakat Daerah” di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Jumat (31/10).

Menurut OSO, siapapun Presiden Indonesia maka harus fokus pada pembangunan daerah, yang telah memberikan kontribusi besar kepada pemerintah pusat.

Daerah-daerah di Indonesia, kata dia, memiliki keunggulan masing-masing, seperti kaya sumber daya alam, sumber daya hutan, pariwisata, dan sebagainya.

Anggota DPD RI dari Provinsi Kalimantan Barat ini juga mengingatkan, masyarakat agar memberikan kesempatan kepada pemerintahan Presiden Joko Widodo untuk bekerja.

“Pemerintahan Presiden Joko Widodo baru berusia sepekan, jadi tidak pantas kalau masyarakat sudah menuntut hasilnya,” katanya.

OSO mengajak masyarakat untuk memberikan kesempatan kepada Presiden Joko Widodo, Wakil Presiden Jusuf Kalla, serta para menteri kabinetnya paling tidak selama setahun ke depan, baru kemudian bisa dievaluasi.

“Kita harapkan semua menteri kabinet memiliki kinerja yang baik. Kalau ada menteri yang kinernya kurang baik, masyarakat dapat mengusulkan kepada presiden. Apakah menteri diganti atau tidak, itu adalah hak prerogatif presiden,” jelasnya.

Sementara politisi Partai Hanura, Fuad Bawazier mengatakan, masyarakat daerah juga dinamis.

Aspirasi masyarakat daerah, kata dia, pada tataran elite daerah menginginkan pemerkaran daerah, sedangkan pada tataran masyarakat kelas bawah menginginkan dapat hidup lebih layak.

“Persoalannya, sebagian besar daerah yang dimekarkan, pembangunan daerahnya relatif tidak berjalan baik, sehingga kehidupan masyarakat relatif sama,” katanya.

Dalam dinamika daerah yang saperti ini, Fuad mempertanyakan, Presiden akan berdiri di mana? “Apakah akan membela masyarakat kelas bawah atau elite daerah,” katanya. AN-MB