Washington (Metrobali.com)-

Presiden AS Barack Obama, Selasa siang (8/10), mengatakan anggota Al Qaida yang baru ditangkap Abu Anas Al-Libi akan diseret ke pengadilan.

Obama mengeluarkan pernyataan tersebut dalam satu taklimat yang ditayangkan televisi di Gedung Putih dan terutama dipusatkan pada penutupan pemerintah federal.

Ketika ditanya apakah penangkapan Al-Libi, tersangka di balik pemboman kedutaan besar AS di Tanzania dan Kenya pada 1998, mematuhi hukum internasional, Obama menghindari pertanyaan tersebut.

Presiden AS itu terus saja menekankan AS memiliki “bukti kuat” mengenai keterlibatan Al-Libi dalam merencanakan dan membantu pelaksanaan rencana yang menewaskan ratusan orang, termasuk “sangat banyak orang Amerika”.

“Dan ia akan diseret ke pengadilan,” kata Presiden AS tersebut, sebagaimana dilaporkan Xinhua –yang dipantau Antara di Jakarta, Rabu.

Militer AS melancarkan operasi pada Sabtu (5/10) di Libya dan menangkap Abu Anas Al-Libi, yang telah lama menjadi anggota Al Qaida.

Pentagon menyatakan operasi itu disetujui oleh Obama dan Al-Libi “ditahan sesuai hukum berdasarkan hukum perang di satu lokasi aman di luar Libya”.

Namun, serangan AS tersebut telah menimbulkan keprihatinan mengenai pelanggaran kedaulatan di Libya. Pemerintah Libya, Selasa, menyatakan telah memanggil duta besar AS di Tripoli untuk meminta penjelasan mengenai penangkapan seorang warganegara Libya dalam satu serangan tidak sah di wilayahnya.

Al-Libi (49) berada di dalam daftar FBI mengenai orang paling dicari dengan hadiah lima juta dolar AS selama lebih dari satu dasawarsa. Ia telah dituntut di satu pengadilan New York karena ia diduga terlibat dalam persekongkolan Al Qaida untuk membom kedutaan besar AS di Dar es Salaam, Tanzania, dan Nairobi, Kenya, sehingga menewaskan lebih dari 200 orang pada 1998.

Pentagon juga telah mengkonfirmasi tentara AS juga terlibat dalam satu operasi pada Jumat (4/10) di Somalia terhadap seorang tokoh Ash-Shabaab, yang diduga bertanggung-jawab atas serangan baru-baru ini terhadap satu pusat pertokoan di Ibu Kota Kenya, Nairobi.

Ketika berbicara pada taklimat itu, Obama juga berikrar akan memburu kelompok teror regional, dan mengatakan Afrika telah menjadi salah satu tempat yang paling mudah bagi kelompok teror regional “untuk bersembunyi” di daerah luas yang jarang penduduk.

“Namun di mana mereka memiliki rencana aktif dan jaringan aktif, kami akan memburu mereka,” kata Obama. (Antara/Xinhua-OANA)