Jakarta (Metrobali.com)-

Kementerian Perdagangan (Kemendag) menaruh perhatian serius atas terbakarnya Pasar Kidul, Bangli pada Selasa (11/9) lalu. Bahkan, Kemendag melalui Dirjen Perdagangan Dalam Negeri berjanji akan turun langsung ke Bangli. Rencananya pada 18 Oktober mendatang, Dirjen Perdagangan Dalam Negeri, Gunaryo akan datang ke Pasar Kidul, Bangli,  dan akan dilanjutkan ke Pasar Seni Sukawati.

“Dari hasil pengamatan itu, akan kita lihat apakah bisa masuk bantuan renovasi, dan revitalisasi atas kedua pasar tradisional tersebut ” kata Gunaryo saat dihubungi dari Denpasar, Jum’at (21/9).

Kepastian akan turunnya tim dari Kemendag ke Bangli ini terungkap saat berlangsung Raker (Rapat Kerja) Komisi VI DPR RI dan Kemendag di gedung DPR RI, Rabu (19/9) malam. Dalam kesempatan itu, anggota Komisi VI dari Bali, Nyoman Dhamantra menyampaikan kondisi di Pulau Dewata. Dhamantra meminta Kemendag menaruh perhatian terhadap Pasar Kidul Bangli yang usai terbakar,  karena, Pasar Kidul telah menjadi salah satu sendi dan dinamika perekonomian bagi warga Bangli. Di lanjutkan dengan penggabaran situasi Pasar Seni Sukawati, yang kini mulai ditinggalkan konsumen.

Kemendag pun menyambut baik usulan Dhamantra. Apalagi, Raker saat itu membahas Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA KL) tahun 2013 yang akan membantu renovasi maupun revitalisasi. Karenanya, forum Raker itu sangat tepat untuk menyampaikan kondisi Pasal Kidul dan Pasar Seni Sukawati. Dalam kesempatan tersebut Nyoman Dhamantra pun berhasil meyakinkan Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Gunaryo menjadwalkan untuk turun ke Bangli bersama Komisi VI. Menurut Gunaryo, kedatangannya ke Bali untuk mengecek kondisi Pasar Kidul yang terbakar, dan pasar seni Sukawati. Dari tinjauan itu, apakah kedua pasar tersebut dapatl masuk daftar penerima bantuan renovasi. Sebab, kata Gunaryo, untuk merenovasi membutuhkan biaya tidak sedikit. Oleh karena itu, perlu dicek mengenai situasi dan berapa dana yang dibutuhkan. “Jika memungkinkan bisa di cover atau dishare dengan pemerintah setempat. Bisa pula melibatkan investor,” ucapnya.

Dhamantra yang dihubungi terpisah menjelaskan, Komisi VI akan berusaha agar Pasar Kidul yang terbakar mendapatkan kucuran dana renovasi. Dengan begitu, para pedagang segera bisa beraktivitas kembali. “18 Oktober mendatang Komisi VI dan Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan akan melakukan kunjungan ke pasar yang terbakar di Bangli, ” ucap Dhamantra, Jumat (21/9).

Menurut Dhamantra, rombongan Komisi VI dan Dirjen Perdagangan Dalam Negeri juga akan menyinggahi Pasar Sukawati, Gianyar. Sebab, pasar yang terkenal di mata para wisatawan mancanegara dan lokal ini mulai terlupakan, lantaran tumbuh pesatnya pusat oleh-oleh Bali yang menawarkan harga tak kalah murah. “Pasar Sukawati termajinalkan oleh pasar oleh-oleh yang sedang menjamur di Bali. Pasar ini, perlu penanganan yang dapat mengangkat kembali daya saingnya seperti dulu,” terang Dhamantra.

Caranya, dengan meredesign konsep pasar itu sendiri dengan pelayanan yang lebih baik. Sehingga menjadi pasar tradisional dengan tetap mempertahankan keberpihakannya kepada local content. “Tapi modern dalam pengaturan dan tata kelolanya,” tuntas Dhamantra.

Perlu diketahui, kebakaran Pasar Kidul, Bangli menyebabkan tiga pedagang terluka hingga dilarikan ke RSUD Bangli. Api juga meludeskan 104 ruko/kios. Akibatnya, perekonomian masyarakat perkotaan di Bangli terancam lumpuh. Namun, pihak berwenang sudah mengambil langkah-langkah tepat dengan merelokasi para pedagang ke terminal Loka Crana. SUT-MB