Denpasar (Metrobali.com)-

Perseroan Terbatas PLN Distribusi Bali memperkirakan konsumsi listrik di Pulau Dewata selama libur Hari Raya Nyepi, Selasa (12/3), berkurang sekitar 40–60 persen dibandingkan hari biasa.
“Penghematan pemakaian listrik saat Nyepi kami perkirakan 40–60 persen dari beban puncak,” kata Kepala Humas PLN Distribusi Bali Agung Mastika di Denpasar, Sabtu (9/3).

Penghematan listrik pada hari raya suci umat Hindu itu diperkirakan mencapai 290 megawatt.

“Jika dirupiahkan berkurangnya konsumsi listrik pada saat Nyepi kami perkirakan bernilai sekitar Rp4 miliar,” ujarnya.

Dia menjelaskan bahwa pada hari biasa beban puncak atau konsumsi listrik di Pulau Dewata mencapai 662 megawatt, yang berkurang sampai 60 persen saat Nyepi, menyambut tahun baru Saka 1935 itu.

Hal tersebut disebabkan oleh adanya pantangan yang harus dilaksanakan umat Hindu, yakni tidak menyalakan api atau lampu listrik selama 24 jam pelaksanaan ritual Nyepi.

Sebelumnya Agung mengatakan bahwa pihaknya tetap mengoperasikan dan tidak akan melakukan pemadaman terhadap mesin-mesin pembangkit listrik saat umat Hindu menunaikan Tapa Brata Penyepian.

Saat ini, pasokan listrik dari sejumlah pembangkit listrik di Pulau Dewata beserta kabel laut adalah sebanyak 690 megawatt.

Mesin tetap beroperasi, pasokan energi listrik juga tetap dilakukan kepada sekitar 839.619 konsumen tersebar di delapan kabupaten dan satu kota di Bali, seperti hari-hari biasanya, kata Agung. INT-MB