Nyanyian Nyaring Narapidana Jayadi
Klungkung ( Metrobali.com )
Narapida yang sempat kabur dan menikmati udara segar selama satu bulan akhirnya tertangkap anggota Polisi Lombok Barat, dimana saat itu Jayadi sedang mencuci Ranmor Mobil di kampung halamannya Lombok. Bukan seperti apa yang telah diucapkan waktu Metrobali.com mewawancarainya di Polsek Kota Klungkung. Hal tersebut disampaikan Kanit Reskrim Kota Iptu Wiastu Andre bersama 3 anak buah ketika menjemputnya ke Lombok.
Penjelasan Andre didengar pula oleh Kapolres AKBP Tri Wahyudi, Wakapolres, Kapolsek Kota Kompol I Ketut Suarta dan para Perwira yang lain jumat sekira pukul 14.00 wita di halaman Polres Klungkung.
Sementara sebelum Jayadi diserahkan ke Rutan Klungkung, Metrobali.com sempat menanyakan kembali yang sudah pernah disampaikan dimana bukan dirinya saja bisa bebas keluar tanpa pengawasan namun ada juga napi lain terutama bagi Napi yang berduit, ujarnya. Setelah didesak akhirnya Jayadi bernyanyi dengan menyebut ada 3 (tiga) Narkoba bisa bebas keluar masuk tanpa pengawasan dengan menyerahkan sejumlah uang sesuai permintaan yang diinginkan oleh Kepala keamanan Rutan yaitu Pak Is, papar Jayadi sambil mengataka saya pasrah pak. Kenapa harus pasrah, tanyak Metrobali. Saya takut sama pak Is, selain dia saya tidak takut, entah apa yang akan dilakukan terhadap diri saya nanti setelah diserahkan ke Rutan, ujarnya.
Sementara dihadapan Kapolres Klungkung AKBP Tri Wahyudi, Metrobali.com menyampaikan keluhan Jayadi. “Ya kita lihat saja nanti, kita serahkan dalam keadaan sehat tidak ada bekas penganiayaan, jika nanti kita melakukan pengecekan dan Jayadi dalam keaadaan babak belur, kita akan proses sesuai dengan hukum yang berlaku, ancam Kapolres, yang didampingi Wakapolres serta Perwira yang lain.
Sementara dengan menggunakan Mobil Kijang Patroli Narapidan Jayadi Ahmad 39 dengan tangan dibergol berangkat meninggalkan Polres Klungkung. Serah terima sendiri dilakukan tepat pukul 14.35 wita Jumat (22/6).. Hadir saat itu Karutan Cahyo Dewanto dan Kapolsek Klungkung Kota Kompol Ketut Suartha dengan didampingi Kanit Reskrim Polsek Klungkung IPTU Wiyastu Andre. Begitu diterima kunci bergol residivis tersebut pun di buka.
Sementara itu Cahyo Dewanto ditanya soal ocehan Jayadi yang menyebut nyebut kalau yang bersangkutan sering menyetor sejumblah uang dan barang dan malah sebelum barangkat yang bersangkutan menyampaikan ada juga Narapida yang lain bisa bebas keluar masuk tanpa diawasi dengan memberi sejumlah uang ke oknum petugas Lapas ditanggapi santai Cahyo. “Ya namanya juga ocehan orang ketakutan….bisa saja dia asal omong,” ujarnya. Yang jelas semua itu menurut ini sebagai masukan buat Rutan Klungkung. Dirinya juga berharap warga dan semua pihak ikut memantau Rutan Klungkung sehingga kondisinya lebih baik. Sementara soal longgarnya pengamaman sehingga dia bisa kabur, dia mengaku akan melakukan evaluasi. “Ya petugas keamanan kita kurang…satu sip yang jaga hanya tiga orang padahal mereka menjaga 52 orang Napi dan Tahanan,” ujarnya. Untuk itu pihaknya juga telah berkomunikasi dengan Polisi untuk membeck up pengamanan.
Lalu apa yang akan dilakukan terhadap Jayadi? Cahyo sendiri mengaku akan mengisolasi dulu yang bersangkutan selama beberapa hari ini. Yang jelas menurutnya apa yang dilakukan dia sudah pelanggaran berat yakni melarikan diri. Hanya saja Rutan dalam hal ini tidak bisa menjatuhkan sangsi pidana tambahan kepada yang bersangkutan. Rutan hanya bisa menjatuhkan sangsi administrasi. Diantaranya adalah terkait masalah pemberian remisi. Cahyo sendiri mengaku jelas akan menjadikan pelarian ini sebagai pertimbangan Rutan Klungkung dalam memberikan remisi kepada yang bersangkutan.
Cahyo mengatakan soal apa yang telah disampaikan terkait adanya Narapida bisa bebas keluar tanpa pengawasan dengan memberikan sejumlah uang kepada oknum petugas LP akan menjadi bahan koreksi kami di Rutan, ujar Cahyo.
Sementara Kepala keamanan Pak Ais sempat dipanggil-panggil pimpinannya Pak Cahyo namun yang bersangkutan tidak mau datang dalam serah terima tersebut. Sempat terpantau Metrobali.com melihatnya mengintai dari dalam halaman Rutan dan langsung menghilang. Hinnga serah terima selesai beliu tidak keluar. SUS-MB
2 Komentar
Kok kepolisian resort Tabanan dan Klungkung diam saja. Sudah jelas terjadi pemerasan terhadap narapida, kok tidak diusut. Jangan jangan antaraparat sudah bekerjasama ini. Ujung ujungnya yang tetap menajdi korban adalah masyarakat. Para aparat seperti ini sebenarnya dipindahtugaskan saja. Ayo Pak Kapolri, kejakasaan, tindak diong pejabat yang pemeras.
Para pembaca Metrobali.com sudah ribuan kok. Anda ini akan dinlai oleh masyarakat.