Ketua YKI Kabupaten Badung Nyonya Ratna Gde Agung saat menjadi narasumber pada Seminar Interaktif Peran Gaya Hidup Terhadap Kanker Mulut Rahim di Ballroom Hotel Sunset 100, Jl. Sunset Road, Kuta, Minggu
Mangupura (Metrobali.com)-
 
            Ketua Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Kabupaten Badung Nyonya Ratna Gde Agung menjadi salah satu narasumber pada Seminar Interaktif “Peran Gaya Hidup Terhadap Kanker Mulut Rahim” yang diselenggarakan Siloam Hospitals Bali di Ballroom Hotel Sunset 100, Jl. Sunset Road, Kuta, Minggu (4/5) lalu. Istri Bupati Badung ini menjadi salah satu dari 15 narasumber dalam seminar yang diikuti sekitar 800 peserta tersebut.
            Pada kesempatan tersebut Ny. Ratna Gde Agung menyampaikan program-program yang dilaksanakan YKI Cabang Badung. Dijelaskan, guna menaggulangi penyakit kanker khususnya di Kabupaten Badung, YKI Badung terus berupaya melakukan program-program baik program  promotif maupun program preventif. Program promotif yang dilaksanakan YKI Badung yakni dengan memberikan pengetahuan/mengedukasi seluruh lapisan masyarakat Kabupaten Badung mulai dari siswa SD, SMP, SMA, PKK dan seluruh masyarakat Badung. Sementara program preventif yang dilaksanakan yaitu dengan pemeriksaan pap smear dengan aktif turun ke masyarakat maupun pelayanan pap smear di Klinik Ratna yang berlokasi di kawasan Pusat Pemerintahan Kabupaten Badung, Sempidi. Selain itu YKI Cabang Badung juga menggelar vaksinasi kanker serviks secara massal dengan menyasar sebanyak 3000 orang yang terdiri dari siswi SMA kelas I serta pegawai golongan I dan II dilingkungan Pemkab Badung. “Vaksinasi yang diberikan kepada siswi SMA kelas I memang sangat ideal, karena mereka dianggap melakukan hubungan intim dan atas pertimbangan faktor pembiayaan,” imbuh Ny. Ratna Gde Agung.
            Ny. Ratna Gde Agung juga mengajak para dokter agar lebih memberikan perhatian kepada penderita kanker khsusnya penderita kanker mulut rahim. Karena dengan demikian para penderita kanker akan merasa lebih aman, nyaman dan tersugesti untuk mendapatkan kesembuhan.  
            Sementara dr. I Gusti Ngurah Made Bayuningrat, SpOG,MM, CHt selaku panitia menjelaskan bahwa kanker serviks merupakan penyebab angka kematian tertinggi kedua setelah kanker payudara. Penderita kanker serviks jumlahnya sangat besar. Setiap tahun tidak kurang dari 15.000 kasus kanker serviks terjadi di Indonesia, sehingga disebut sebagai penyakit pembunuh nomor satu di Indonesia. RED-MB