Nova Riyanti Yusuf

Jakarta (Metrobali.com)-

Wakil Ketua Komisi IX (Komisi Kesehatan) Fraksi Partai Demokrat, Nova Riyanti Yusuf, merasa perlu ada bantuan psikologis yang profesional kepada para korban bencana alam, di samping bantuan fisik dan logistik. Pasalnya, Noriyu menilai jika kondisi psikologis anak-anak korban bencana alam turut keok setelah apa yang mereka alami.

“Anak-anak butuh hiburan atau pun sentuhan kasih sayang dari para relawan. Hal ini untuk menghindari perubahan psikologis anak-anak yang mulai didera kemurungan melihat kondisi dirinya, keluarga, rumah, dan sekolahnya,” ujar Noriyu di Jakarta, Rabu (22/1).

Politisi Partai Demokrat yang bertitel Dokter Kejiwaan ini mengatakan bahwa pemerintah tak perlu sibuk lagi menyusun konsep terapi psikologis dan mendatangkan tenaga baru. Karena lewat sebuah program bernama Psychological First Aid (PFA), Noriyu menganggap konsep ini masih relevan untuk tanggap bencana tahun 2014 bahkan untuk tahun-tahun mendatang.

“Pilot projectnya sudah dibuat dan diterapkan tahun 2010 lalu pada saat bencana Merapi. Saat itu Kementerian Kesehatan sangat hepi karena akhirnya ada 400 perawat dari 5 rumah sakit jiwa di Jawa Tengah yang diberikan pelatihan PFA,” ujarnya.

Jadi, lanjutnya, hal yang tepat dilakukan pemerintah terkait saat ini adalah bukan mengirimkan tim baru ke lokasi bencana, tapi semua regio rentan bencana sudah siap dengan tim lokal mereka yang telah dilatih oleh program PFA tersebut.

“Jangan berikan pendekatan psikologis yang asal-asalan, harus sesuai standar internasional, dan itu sudah disanggupi oleh PFA,” tegasnya.

Kekecewaan Noriyu adalah ketika di beberapa wilayah nusantara terkena bencana, justru gagap menghadapinya. Padahal Kementrian Kesehatan sudah berjanji kepada kader Demokrat ini untuk menerapkan inisiatifnya berupa pelatihan PFA di delapan regio rentan bencana alam.

“Tapi tentunya bukan lewat direktorat bina kesehatan jiwa karena anggarannya di Kementerian Kesehatan tidak sampai 1%. Saya selaku Ketua Panitia Kerja RUU Kesehatan Jiwa sangat kecewa. Oleh karena itu, pusat krisis kementerian seharusnya punya anggaran yang jangan hanya diberlakukan setelah bencana,” katanya.

Saat ini, Indonesia tengah dilanda beberapa bencana alam, seperti banjir yang mengepung dan melumpuhkan Jakarta, bencana banjir bandang yang menimpa Manado, dan letusan serta erupsi Gunung Sinabung di Kabupaten karo, Sumatera Utara yang tak kunjung reda. TMD-MB