London (Metrobali.com)-

Penjelajah dunia dengan sepeda motor seorang diri asal Indonesia, Jeffrey Polnaja, menempatkan satu memorabilia berupa pelat nomor polisi sepeda motornya, “B 5010 JP” di tempat paling mengesankan bagi para petualang di Sign Post Forest di Watson Lake, Yukon, Kanada.

Jeffrey Polnaja dalam keterangannya kepada Antara London, Minggu (30/6) mengatakan, pelat nomor polisi sepeda motor BMW R 1150 GS “B 5010 JP” yang diberikan kepada pihak Sign Post Forest mendapat keistimewaan, karena ditempatkan dalam galeri khusus.

Menurut wakil dari Sign Post Forest, Sonja Rena, Jeffrey, orang Indonesia pertama dan satu-satunya dari Asia, yang mampu berkendara dengan sepeda motor asal Tanah Air hingga ke Sign Post Forest di Watson Lake.

Pria asal Bandung, Jawa Barat ini memasuki wilayah Yukon setelah berkendara sejauh 13.000 km dari Deadhorse, Prudhoe Bay, titik akhir Dalton Highway yang merupakan ujung jalan paling utara di Benua Amerika, pekan lalu.

Kang JJ demikian Jeffrey Polnaja biasa disapa rekannya, Sign Post Forest adalah salah satu ikon dunia penjelajahan di Kanada dan tujuan penting petualang manca-negara.

Tempat yang sangat terkenal di seluruh dunia. Berbagai tanda petunjuk jalan dan nomor-nomor tanda kendaraan yang unik dari seluruh penjuru dunia ada di sini.

“Saya senang nopol kendaraan asal Indonesia bergabung bersama ribuan tanda dari seluruh dunia,” ujar Kang JJ .

JJ menambahkan nopol kendaraan asal Indonesia tidak berada di luar seperti ratusan ribu pelat-pelat lain. Pelat “B 5010 JP” ditempatkan di dalam ruangan khusus, bersama tanda kendaraan tertentu yang punya nilai sejarah mengisi galeri antara lain, pelat nomor kendaraan yang pernah dimiliki artis dan tokoh terkenal dunia.

“Sebagai penghargaan dan apresiasi terhadap perjalanan Ride For Peace (RFP) yang kami katagorikan langka, unik dan penuh tantangan, maka kami perlu menempatkan nomor kendaraan RFP, B 5010 JP di tempat khusus di dalam Galeri Sign Post Forest,” jelas Sonja.

Lebih jauh Sonja mengatakan Jeffrey membawa misi khusus RFP ke Sign Post Forest punya sejarah tersendiri. Diakui nomor kendaraan Indonesia merupakan satu-satunya dari Asia yang langsung dikendarai sampai Watson Lake.

“Biasanya hal itu hanya dilakukan warga Amerika , sedangkan pengunjung dari Asia datang menggunakan pesawat sambil membawa nomor kendaraannya atau petunjuk jalan dari negaranya,” terang wanita itu.

Jeffry mengakui dengan ditempatkannya nomor kendaraan asal Indonesia di Galeri Sign Post Forest, dunia bisa lebih mengenal Indonesia.

“Pelat nomor ‘B 5010 JP’ dilihat orang mancanegara yang mengunjungi Sign Post Forest , setiap pengunjung pasti menyempatkan diri masuk ke galeri,” jelas Jeffrey.

Sign Post Forest merupakan salah satu tempat paling menarik bagi wisatawan manca negara yang berada di kawasan Watson Lake, Yukon, Kanada.

Tempat ini menjadi menarik karena terdapat sebuah daerah, di mana begitu banyak menempel tanda nomor kendaraan dan petujuk arah dari berbagai dunia hingga membentuk bagaikan bunga-bunga di tengah hutan.

Sign Post Forest dimulai pada 1942 oleh teknisi serdadu AS Carl K. Lindley yang rindu akan kampung halaman karena harus bekerja membangun jalan Alaska Highway semasa Perang Dunia II.

Jalan tersebut dibangun untuk menghubungkan Alaska dengan negara bagian ke-48 AS. Jalur yang dimulai dari titik “0” di Dawson Creek, British Columbia itu berakhir di Delta Junction, Alaska.

Lindley mengawali menempel pelat “Danville, Illinois, 2835 miles” di daerah tersebut hingga kemudian diikuti banyak orang. Pada 20 Juli 1990 pasangan Olen dan Anita Walker menempatkan pelat Ohio sebagai tanda ke 10.000.

Lindley dan istrinya bahkan pernah mengunjugi Sign Post Forest pada 1992, 50 tahun setelah usai Perang Dunia II.

Jeffrey Polnaja sendiri mengawali perjalanannya dari Paris, Perancis pada 27 April tahun silam dan sempat terhambat karena kehilangan sepeda motor di Amsterdam, Belanda pada 3 Mei 2012.

Perjalanan Jeffrey menjelajahi keliling dunia seorang diri yang kedua dengan sepeda motor. Sebelumnya, pada tahun 2006 hingga 2008, Jeffrey menaklukkan 72 negara mulai dari Asia, Timur Tengah, Afrika, dan Eropa. Rencananya, Jeffrey akan berkelana sejauh 220.000 kilometer melintasi beberapa negara di Eropa, Amerika Utara, Amerika Tengah, Amerika Selatan dan Australia.

Tak kurang dari 30 negara akan disinggahi, mulai dari Perancis, Belgia, Belanda, Jerman, Skandinavia, Polandia, Rusia, Korea Selatan, Jepang, Kanada, Amerika Serikat, Meksiko, Kuba, Kolombia, Nikaragua, Bolivia, Brasil, Argentina, Peru, Selandia Baru, Australia, dan Timor Leste.

Jeffrey direncanakan tiba kembali di Jakarta secepatnya pada tahun 2015. INT-MB