ekspor tuna

Denpasar (Metrobali.com)-

Bali mengekspor ikan tuna dalam bentuk segar dan beku senilai 25,55 juta dolar AS selama empat bulan periode Januari-April 2015, meningkat 10,17 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya tercatat 23,19 juta dolar AS.

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali, mencatat realisasi perdagangan luar negeri Minggu (7/6), menunjukkan hasil perikan tersebut mampu memberikan kontribusi sebesar 15,71 persen dari total ekspor Bali secara keseluruhan mencapai 162,70 juta dolar AS.

Devisa tersebut diperoleh dari pengapalan 4.552,3 ton ikan tuna hasil tangkapan nelayan dan perusahaan yang menggunakan kapal penangkap ikan bermangkal di Pelabuhan Benoa selama empat bulan pertama 2015.

Dari segi volume pengapalan matadagangan hasil perikanan dan kelautan itu merosot 24,08 persen, karena periode yang sama tahun sebelumnya mengapalkan 5.996,1 ton ikan tuna dalam bentuk beku dan segar.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Panasunan Siregar menambahkan, khusus bulan April 2015 ekspor ikan dan udang itu menghasilkan 10,27 juta dolar AS, meningkat 4,77 persen dibandingkan bulan sebelumnya (Maret 2015) yang tercatat 8,80juta dolar AS.

Namun dibanding dengan bulan yang sama tahun sebelumnya perolehan devisa itu meningkat 2,91 persen, karena saat itu hanya mampu menghasilkan 9,98 juta dolar AS.

Ikan dan udang merupakan salah satu dari lima komoditas utama ekspor Pulau Dewata, disamping produk pakaian bukan rajutan, perhiasan (permata), produk dari kayu dan perabot serta penerangan rumah.

Panasunan Siregar menambahkan, ikan dan udang yang dikapalkan dari Bali paling banyak menembus pasaran Amerika Serikat yang menyerap 31,95 persen, menyusul Jepang 18,91 persen dan Australia 5,48 persen.

Selain itu juga menembus pasaran Singapura satu persen, Hong Kong 5,92 persen, Spanyol 3,49 persen, Belanda 0,44 persen, Thailand 6,59 persen, Jerman 0,31 persen dan Prancis 0,28 persen.

Sisanya 25,53 persen menembus sejumlah negara lainnya, karena hasil perikanan khususnya ikan tuna dan udang dari Bali mampu bersaing di pasaran luar negeri, ujar Panasunan Siregar. AN-MB