Panusunan Siregar

Denpasar (Metrobali.com)-

Bali menghasilkan devisa sebesar 162,70 juta dolar AS dari pengapalan berbagai jenis matadagang selama catur wulan I-2015 menurun 11,12 persen dibanding catur wulan yang sama tahun sebelumnya yang mencapai 183,05 juta dolar AS.

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali, Sabtu (30/5) mencatat realisasi perdagangan luar negeri tersebut, devisa tersebut 73,21 persen di antaranya kontribusi dari pengapalan hasil industri kecil dan kerajinan rumah tangga.

Ekspor hasil industri skala rumah tangga periode Januari-April 2015 sebesar 50,63 juta dolar AS, merosot 25,98 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai 68,40 juta dolar AS.

Industri kecil itu mampu memberikan peran 31,12 persen dari total devisa yang dihasilkan 162,70 juta dolar AS pada catur wulan I-2015, menurun dibanding catur wulan yang sama tahun sebelumnya tercatat 37,37 persen.

Demikian pula ekspor hasil kerajinan mampu menghasilkan 68,47 juta dolar AS atau 42,09 persen dari total ekspor Bali secara keseluruhan. Ekspor tersebut menurun 13,04 persen dibandingkan catur wulan yang sama tahun sebelumnya tercatat 78,74 juta dolar AS.

Ekspor hasil perikanan dan kelautan mencapai 41,96 juta dolar AS meningkat 20,34 persen dibanding triwulan yang sama tahun sebelumnya yang tercatat 34,87 juta dolar AS.

Ekspor matadagangan lain-lain menghasilkan 907.699 dolar AS, meningkat 154,80 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya hanya 356.236 dolar AS.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Panusunan Siregar menjelaskan, berbagai jenis matadagangan dari Bali paling banyak menembus pasaran Amerika Serikat mencapai 18,72 persen, menyusul Jepang 9,71 persen, Singapura 7,93 persen, Australia 7,88 persen dan Perancis 6,16 persen.

Lima jenis komoditas utama yang menembus pasaran luar negeri itu yang paling menonjol adalah produk ikan dan udang yang mencapai 19,42 persen, menyusul produk pakaian jadi bukan rajutan 14,42 persen dan produk perhiasan (permata) 12,49 persen.

Selain itu juga produk kayu, barang dari kayu sebesar 11,21 persen serta produk perabot dan penerangan rumah 8,47 persen. AN-MB