Tim SAR Jembrana sedang melakukan pencarian

Tim SAR Jembrana sedang melakukan pencarian.

Jembrana (Metrobali.com)-

Kasus nelayan hilang saat melaut kembali terjadi di Jembrana. Kali ini dialami Abdul Latif (40) dari Banjar Ketapang Muara, Desa Pengambengan, Kecamatan Negara.

Tidak diketahui bagaimana korban bisa hilang saat melaut di Perairan Pengambengan. Namun dari informasi korban diduga terjatuh dan tenggelam setelah perahu yang digunakan melaut diterjang gelombang.

Dugaan tersebut berawal dari ditemukannya perahu yang digunakan korban oleh salah seorang nelayan bernama Ahmad Naf’an. Nelayan dari Desa Pengambengan ini menemukan perahu korban terombang-ambing oleh gelombang sekitar 1 mil dari bibir Muara, Pantai Pengambengan, Senin (31/7) sekitar pukul 10.00 Wita.

Saat ditemukan, jaring yang digunakan korban untuk mencari ikan masih utuh di dalam perahu, sementara korban tidak ditemukan.

Istri korban, Nur Aisyah (38) menuturkan suaminya (korban) berangkat melaut Senin (31/7) dini hari. Korban melaut menggunakan perahu milik juragan tempat korban bekerja.

“Jam 09.00 pagi seharusnya suami saya sudah pulang, tapi sampai siang tadsi tidak belum pulang” ujar Nur Aisyah, ditemui di rumahnya, Senin (31/7).

Sambil menunjukan KTP suaminya, Nur Aisyah mengaku mengetahui suaminya hilang setelah diberitahu oleh nelayan lainnya. Selanjutnya ia berharap agar suaminya segera ditemukan kendati dalam keadaan meninggal dunia.

Pantaun dilokasi, Tim SAR Pos Jembrana dipimpin koordinator lapangan. Made Suardika nampak sedang melakukan pencarian disepanjang Perairan Pengambengan, Desa Pengambengan.

Hingga sore ini, Abdul Latif, nelayan yang hilang saat melaut belum ditemukan. MT-MB