Karangasem ( Metrobali.com )-

Nelayan asal banjar Dinas Segara Padang Bai Wayan Wena 60 hilang dilaut. Korban belum berhasil ditemukan. Bapak empat anak ini awalnya berangkat melaut Minggu sekitar pukul 04.30 wita dari pelabuhan Rakyat Padang Bai di depan Pura Segara. Sekitar pukul 06.00 wita seorang nelayan asal Pengalon Antiga, Manggis menemukan perahu korban terapung apung diperairan Pengalon, Antiga. Nelayan tersebut awalnya mau menarik perahu tersebut. namun karena BBMnya menipis niat tersebut diurungkan.

Saat ditemukan mesin perahu dalam kondisi hidup, sementara jala yang dipakai untuk menjaring ikan juga masih tersimpan rapi. Kejadian ini lalu dilaporkan nelayan tersebut ke nelayan di Padang Bai pukul 10.00 wita. Biasanya kalau melaut korban jam 08.00 wita sudah pulang ke daratan.

Laporan tersebut langsung ditindak lanjuti warga setempat dan kelompok nelayan. Mereka dibantu Polair dan polsek Kawasan laut Padang untuk melakukan pencarian. Selaian itu keluarga korban juga ikut mencari. Sementara sebagian langsung melaporkan kejadian tersebut ke SAR Karangasem yang langsung menerjunkan 12 personilnya.“Kita terjunkan 12 personil dengan satu perahu karet untuk melakukan pencarian,” ujar Korlap SAR Karangasem, Faturahman.

Dikatakan, pencarian oleh SAR dilakukan dua kali. Pertama menerjunkan 4 personil dengan menyisir hingga pantai Yeh Malet sepanjang 6 mil. Namun upaya tersebut tidak membuahkan hasil. Pencarian kemudian dilakukan lagi pada tahap kedua dengan 4 personil, tiga dari SAR dan satu orang dari Polair. Pencarian kali ini diarahkan ke tengah hingga 7 mil bahkan sampai ke Pantai Nusa Dua. Akhirnya perahu korban yang sempat ditemukan nelayan sudah dilaporkan ditemukan nelayan di Tanjung Benoa, Denpasar.

Perahu tersebut hanyut dan terbawa arus hingga di sana. Karena sampai pukul 16.00 wita belum juga ditemukan sim pun ditarik ke daratan. Terlebih lagi tim sempat dikonsentrasikan untuk melakukan pertolongan terhadap wisman Prancis yang tenggelam dan tewas. “Pencarian akan kami lanjutkan hari ini sampai 7 hari sesuai dengan ketentuan oprasi SAR,” ujarnya seraya menambahkan, tim SAR sendiri dibantu dari Bares Karangasem, Pol Air, Adpel dan BPBD Karangasem.

Sementara itu menurut warga setempat korban Wena memiliki empat orang anak dua diantaranya putra. Sebagian anak anaknya tinggal dan bekerja di Denpasar. Lelaki yang sudah memiliki satu Kumpi tersebut kondisnya memang sehat. Bahkan hampir setiap hari dia melaut. “Dia itu pelaut kawakan,” ujar warga setempat Ketut Wiyasa.

Untuk diketahui istri pertama korban sudah meninggal sekitar 6 tahun lalu karena ledakan kompor gas. “Dia itu nampak sehat, sekalipun sudah usia,” ujar Wiyasa. Korban juga mantan Kelian Banjar Sidakarya. Bahkan selama menjadi kelian yang bersangkutan cukup bagus sehingga banjarnya mampu punya Gong. Selaian sebagai nelayan korban juga punya pondok wisata yang dia sewakan. Namun demikian kebiasan sebagai pelaut membuat korban tetap gatal untuk melaut. Sementara itu Faturahman mengakui kalau ombak cukup bersahabat. Sementara arus laut mengatah ke barat dengan kekuatan cukup deras. SUS-MB