TNI AL membersihkan sampah

Denpasar (Metrobali.com)-

Bagi nelayan yang membuang sampah sembarangan di sekitar Laut Benoa akan didenda. Komandan Lanal Bali Kolenel Laut (S) Julius Widjojono mengatakan, akan memberikan efek jera kepada nelayan yang membuang sampah sembarangan, pertama apabila ada nelayan yang membuang sampah sembarangan akan disuruh lari.

Jika nelayan tidak jera baru akan diberikan sangsi dengan membayar denda.

“Yang pertama kami akan mencatat namanya siapa, nama kapalnya apa, lalu kita akan memanggil dia,” ungkapnya usai bersih-bersih dermaga yang diikuti ratusan  personil TNI AL, di Pelabuhan Benoa, Denpasar, Jumat (26/9).

Peraturan tersebut biar membuat nelayan jera, imbuhnya sampah dilaut setiap hari makin banyak,akibat tidak ada kesadaran masyarakat membuang sampah pada tempatnya. Nelayan membuang sampah makanan, oli, solar di laut yang bisa membuat air laut tercemar.

“Saat ini kita lihat saja, lumpur-lumpur disini sudah bercampur dengan minyak. Kolam (laut) ini tidak akan berubah lebih besar lagi, untuk itu kita harus menjaga kebersihannya,”ungkapnya.

Julius juga mengatakan, di Indonesia sudah banyak memiliki slogan tentang ajakan membuang sampah pada tempatnya, tapi itu hanya sebatas himbauan dan ajakan saja. Selama ini masih banyak warga yang cuek dengan peraturan tersebut.

“Bangsa kita ini kaya dengan slogan, buat mereka yang membuang sampah sembarangan kita akan memberikan panismen buat mereka, kalau tidak membayar denda mereka harus lari,”ucapnya.

Kedisiplinan itu diawali dengan ketegasan, pihak kepolisian maupun TNI AL akan terus mengontrol masyarakat baik dari segi pengusahanya maupun para nelayan. Kebijakan yang akan memberikan sangsi kepada nelayan yang membuang sampah sembarang itu saat ini masih dibicarakan dengan pihak-pihak yang terkait.

“Secepatnya peraturan itu akan kita berlakukan,”paparnya. Bali saat ini masih menjadi primadona pariwisata apabila laut Bali sudah tercemar tidak mungkin turis akan datang ke Bali.

“Kalau turisnya kita suguhi dengan sampah-sampah plastik mana mau mereka akan datang ke Bali,dan pariwisata itu akan hilang,”ujarnya.

Data menunjukkan perhari sampah yang dilaut sekitar 10 kubik, bayangkan saja kondisi laut 5 tahun mendatang apabila perilaku manusianya tidak peduli dengan laut serta lingkungan lainnya. SIA-MB